Pada awal kemitraan nampak semua berjalan dengan mulus dan membawa WhatsApp ke masa kejayaannya ketika semua orang menggunakan percakapan secara mudah dan instan lewat WhatsApp.
“Tetapi pada 2017 dan 2018, segalanya mulai terlihat sangat berbeda,” kata Arora.
Meskipun tidak disebutkan secara eksplisit, bukan rahasia lagi bahwa dua pendiri WhatsApp, Jan Koum dan Brian Acton, meninggalkan Meta karena ketidaksepakatan dengan Mark Zuckerberg tentang rencana yang akan melibatkan memonetisasi WhatsApp dengan iklan.
Untuk lebih jelasnya, WhatsApp masih tidak menampilkan iklan apa pun, tetapi Meta telah mulai mendorong untuk mendapatkan lebih banyak bisnis yang menjual barang dan jasa dan berinteraksi dengan pelanggan di aplikasi.
Baca Juga: Covid-19 Varian Omicron Merebak di Cina, Panitia Tunda Asian Games di Hangzhou
Memasuki 2018, menurut Arora itu menjadi puncak kekacauan yang terjadi akibat akuisisi Facebook.
Pada tahun itu, Facebook terseret dalam kasus Cambrige Analytica dan membuat skandal pelanggaran data dan privasi pengguna terbesar di dunia.
"Pada awalnya tidak ada yang tahu bahwa Facebook akan menjadi monster Frankenstein yang melahap data pengguna dan menghasilkan uang kotor," ujar Arora.