Cegah Masalah Kesehatan Pascalebaran, Ternyata Caranya Mudah Lho, Ini Kata Pakar

- 17 Mei 2022, 10:31 WIB
Ilustrasi: Masalah kesehatan
Ilustrasi: Masalah kesehatan /Pixabay/kallh

GALAJABAR - Masalah kesehatan usai liburan dan Idulfitri atau Lebaran kerap terjadi. Faktor makanan dan kelelahan menjadi dua hal yang menjadi penyebabnya.

Lalu bagaimana untuk mencegah agar terhindar dari masalah kesehatan usai liburan dan IdulFitri?

Menurut Dokter Umum di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Tanjung Priok dr. Siti Rosidah untuk mencegah terkena masalah kesehatan usai liburan dan Idul Fitri atau Lebaran, salah satunya anjuran beristirahat yang cukup.

Baca Juga: Gratis Download Contoh Soal TKD BUMN 2022, Simak Selengkanya di Sini!

Selain itu, lanjut dia, perlu banyak minum air putih, mengurangi konsumsi makanan berlemak, berolahraga rutin dan konsumsi suplemen daya tahan tubuh bila perlu.

"Bagi yang punya penyakit komorbid diharapkan untuk kontrol cek laboratorium post-puasa dan lebaran, kontrol ke dokter jika terdapat komorbid yang belum stabil," kata Rosidah.

Dikatakannya, masalah kesehatan yang biasanya muncul usai liburan dan Idulfitri termasuk diabetes, hipertensi, pembengkakan dan penyumbatan jantung, stroke dan infeksi saluran napas atas seperti batuk dan pilek.

Baca Juga: Ini Daftar 10 Ranking Dunia BWF Ganda Putra 2022, Atlet Badminton Indonesia Terbanyak?

Demam, demam berdarah dengue (DBD, diare akut dan dispepsia atau gejala nyeri dan perasaan tidak enak pada perut bagian atas dan berulang, juga termasuk masalah kesehatan yang kerap dialami orang-orang usai liburan dan Lebaran.

"(Masalah-masalah kesehatan) itu yang naik pasca lebaran, hampir 80 persen," kata Rosidah dikutip Galajabar dari Antara, Selasa 17 Mei 2022

Terkait hepatitis akut yang beberapa waktu terakhir dicurigai dialami anak-anak di Indonesia, dia mengatakan belum menemukan kasus serupa di tempatnya praktik.

Baca Juga: Link Download One Piece Episode 1017 Dilengkapi Sub Indo: Bukan Gomunime atau Otakudesu

Menurut dia, rata-rata anak-anak dengan fungsi hati meningkat terkena kasus dengue syok sindrom. Hepatitis yakni peradangan pada sel hati yang umumnya diawali gejala seperti diare, mual, muntah, sakit perut dan dapat disertai demam ringan.

"Sekarang yang paling penting edukasi ke orang tua bila anaknya sakit langsung dibawa ke rumah sakit atau dokter, jangan tunggu beberapa hari karena bila datang ke rumah sakit terlambat semua sudah pada syok," saran Rosidah.

Lebih lanjut, bagi orang-orang dengan keluhan stres usai liburan, khususnya yang mengalami kemacetan di jalan raya, dia menyarankan mereka mencari kesibukan sesuai hobi misalnya menonton film. Bagi Muslim, bisa coba berwudhu dan membaca Al Quran.

Baca Juga: Menyeramkan! Begini Bentuk Tubuh Penghuni Neraka, Perbanyak Amal Kebaikan

Terkait masalah kesehatan yang muncul usai liburan, Asisten profesor kedokteran di NYU School of Medicine, Roshini Rajapaksa, MD mengatakan ada berbagai hal yang bisa menjadi penyebab antara lain kecenderungan meninggalkan rutinitas seperti minum lebih sedikit, dan pola makan kurang sehat.

"Tidak mengherankan, semua itu dapat menyebabkan sistem kekebalan terdampak, melemahkan kemampuan tubuh untuk melawan hal-hal yang tidak diinginkan," tutur dia.

Rajapaksa menyarankan orang-orang untuk segera kembali ke rutinitas agar bisa 100 persen sehat setelah tiba di rumah. Pastikan untuk mengkonsumsi makanan seimbang, kembali berolahraga dan cobalah untuk tidur setidaknya delapan jam setiap malam.

Baca Juga: Ini Musisi yang Jadi Pemecah Rekor di BBMA 2022, Nomor Satu dari Negara di ASIA, Siapa Dia?

Jika kembali saran tersebut tidak cukup menghilangkan perasaan atau masalah kesehatan pasca-liburan muncul, segeralah periksakan diri ke dokter. Dokter dapat membantu orang-orang untuk menentukan apakah pilek (atau sakit perut atau suhu) yang berkepanjangan mungkin memerlukan perawatan.

Berbicara penyakit batuk dan pilek yang berpotensi dialami orang-orang usai liburan, angkutan massal dikatakan termasuk penyebab paling mungkin, menurut asisten penyakit infeksi di Northwestern University's Feinberg School of Medicine, Michael Angarone, DO.

"Anda berada di sekitar lebih banyak orang daripada biasanya, di ruang tertutup. Di pesawat terbang, misalnya, udara disaring, tetapi Anda duduk dengan banyak orang lain di dekat Anda, jadi jika orang di sebelah Anda memiliki virus dan mereka bersin atau batuk, itu meningkatkan peluang Anda. menjadi terinfeksi," tutur dia seperti dikutip dari Prevention.***

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah