Kamala Harris, Wanita Pertama yang Berhasil Menjadi Wakil Presiden di Amerika Serikat

- 22 Januari 2021, 18:13 WIB
Terungkap! Wakil Presiden AS Kamala Harris Ternyata Penggemar BTS
Terungkap! Wakil Presiden AS Kamala Harris Ternyata Penggemar BTS /Twitter/@VP

GALAJABAR - Kamala Harris berhasil masuk kembali ke Gedung Putih bersama Joe Biden. Dia menjadi wanita pertama yang menjadi Wakil Presiden ke-49 Amerika Serikat usai memenangi Pilpres Amerika 20 Januari 2020.

Pada rapat Kongres AS yang berlangsung  7 Januari 2021 di Gedung Capitol, Washington DC, Biden-Harris dinyatakan memenangkan pilpres tersebut.

Sejak awal Biden sudah mantap memilih Harris sebagai pendampingnya di bursa Pemilihan Presiden Amerika Serikat.

Baca Juga: Puas dengan PPKM Jilid Pertama, Ngatiyana Tetap Lanjutkan hingga 8 Februari

Harris merupakan senator dari negara bagian California.

"Merupakan suatu kehormatan bagi saya untuk mengumumkan bahwa saya telah memilih Kamala Harris, seorang pejuang yang tangguh bagi rakyat kecil, dan salah satu pejabat publik terbaik di negeri ini, untuk menjadi rekan satu perjuangan," cuit Biden, 12 Agustus 2020.

Lalu siapakah sebenarnya Kamala Haris ini? Berikut sekilas tentang Kamala Haris.

Baca Juga: Toyota Thailand Open: Disingkirkan Pasangan Malaysia, Hafiz/Gloria Gagal ke Final

1.Kamala Harris terlahir dari orang tua imigran India dan Jamaika. Harris lahir dari orang tua imigran, ayah Harris berasal dari Jamaika, sedangkan sang ibu lahir di India,  stasiun berita BBC melaporkan pada , 12 Agustus 2020.

Namun, kedua orang tuanya sudah bercerai dan kemudian  ia diasuh oleh ibunya yang beragama Hindu, Shyamala Gopalan Harris. Sang ibu adalah peneliti kanker dan aktivis hak-hak sipil.

Harris dibesarkan  dengan pengaruh budaya India yang  kental yang dikenalkan oleh sang ibu. Dia bahkan pernah  ikut berkunjung ke rumah ibunya di India.

Baca Juga: Alhamdulillah, Bupati Bandung Barat Aa Umbara Sembuh dari Covid-19

Harris juga mengatakan, bahwa sang ibu juga mengadopsi budaya orang kulit hitam di Oakland, California. Selain itu, sang ibu juga menanamkan budaya tersebut ke dia dan adiknya, Maya.

"Ibuku benar-benar memahami bahwa ia tengah membesarkan dua anak perempuan berkulit hitam," tulis Harris dalam biografinya berjudul "The Truths We Hold."

Ia sempat menghabiskan masa kecilnya selama lima tahun di Kanada, karena ibunya mengajar di Universitas McGill. Ia dan adiknya, Maya, sempat sekolah di Montreal.

Baca Juga: Isu Kenaikan Harga, Pemerintah Pertemukan Asosiasi Pedagang Daging dan Pelaku Usaha

Setelah itu, ia menempuh pendidikan sarjana di Universitas Howard, salah satu kampus terbaik dan bersejarah bagi warga kulit hitam. Harris mengatakan, kuliah di kampus tersebut memberikan pengalaman yang tak terlupakan.

Dalam wawancara dengan harian Washington Post, Harris mengatakan, ia bangga dengan identitas dirinya sebagai perempuan berkulit hitam dan anak imigran. Meskipun, ia tetap menyebut dirinya sebagai warga Amerika.

2. Wanita  yang  berkulit hitam pertama yang menjadi Jaksa agung di negara bagian California

Baca Juga: Oknum Satpol PP Kota Cimahi Pukul Sopir Truk Viral di Medsos, Gara-gara Tak Bermasker

Setelah meraih gelar sarjana di Universitas Howard, Harris lalu mendapatkan gelar sarjana hukumnya di Universitas California, Hastings. Ia kemudian mulai kariernya sebagai jaksa di kantor jaksa di Alameda.

 Harris berhasil menjadi jaksa wilayah terbaik di San Francisco pada 2003. Ia juga menjadi perempuan kulit hitam pertama yang terpilih sebagai jaksa agung di negara bagian California. Ia juga pernah bekerja sebagai pengacara.

3.Kamala Harris secara tegas menolak perlakuan diskriminatif yang dialami oleh  warga kulit hitam

Baca Juga: Perhatikan Hal-Hal Berikut Ini Apabila Ada Anggota Keluarga yang Tertular Covid-19

Dalam beragam diskusi di televisi, ia tegas meminta agar polisi mengubah cara mereka menghadapi warga kulit hitam. Di akun media sosialnya, Harris menyerukan agar personel polisi yang membunuh Breonna Taylor segera ditangkap.

Pada harian Inggris, The Guardian, pada 10 Agustus 2020 lalu melaporkan, Taylor yang masih 26 tahun itu ditembak dengan delapan peluru polisi pada Maret. Polisi yang tengah melakukan investigasi mengenai kasus narkoba tiba-tiba mendatangi rumah Taylor.

Mereka bermaksud untuk menangkap perempuan yang bekerja sebagai teknis di ruang gawat darurat rumah sakit itu.

Baca Juga: Perisai Hijau Muda Bersudut Lima, Ini Makna Lambang Kabupaten Majalengka

Karena tak mengetuk pintu, kekasih Taylor mengira polisi itu adalah pencuri. Kekasih Taylor pun langsung mengambil senjata dan mengarahkan ke polisi. Baku tembak pun tak terhindarkan.

Karena peristiwa hukum yang tidak adil sering dialami oleh warga kulit hitam, maka muncul seruan agar anggaran bagi institusi kepolisian dipotong. Anggaran kemudian dialihkan untuk program sosial. Seruan itu ditentang oleh Joe Biden.

Harris pun kemudian mengusulkan agar menata ulang praktik yang berlangsung di institusi kepolisian demi keselamatan publik.

Baca Juga: Lima Pelaku Lainnya Masih Diburu, Polisi angkap Dua Pemerkosa Pelajar di Sumatera Utara

Demikianlah sekilas profil tentang Kamala haris, wanita pertama yang menjadi wakil presiden di Negara Amerika Serikat.***

 

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah