Pria itu pun sembari menyampaikan pesan untuk pengunjuk rasa dengan berkata:
“Saya akan menembak di wajah Anda, dan saya menggunakan peluru sungguhan,” ujar pria yang diduga personel militer Myanmar asuhan Jenderal Min Aung Hlaing.
Baca Juga: Uji Coba Timnas U-22 Tetap Digelar Dua Kali
Selain itu, pria tersebut mengatakan bahwa dirinya akan melakukan patrol di seluruh kota dan menembak siapapun yang dia lihat.
“Jika Anda ingin menjadi martir, saya akan memenuhi keinginan Anda,” ucap pria tersebut kepada pengunjuk rasa.
Tiktok sendiri merupakan aplikasi yang berasal dari China yang digunakan militer Myanmar sebagai propaganda menyebarkan ancaman.
Sementara Facebook, raksasa teknologi Amerika, sudah lebih dahulu memblokir semua halaman yang berkaitan dengan militer Myanmar.
Baca Juga: Leg Kedua Babak 16 Besar Liga Champions, Liverpool vs RB Leipzig Kembali Digelar di Budapest
Pihak Tiktok langsung memberikan konfirmasi bahwa pihaknya terus menghapus semua konten yang memicu kekerasan secara agresif.
“Secara agresif kami memantau untuk menghapus konten apa pun yang melanggar pedoman kami,” ujar Tiktok dalam keterangannya soal kondisi Myanmar.***