Network
GALAJABAR- Beberapa waktu lalu publik dihebohkan dengan temuan puluhan mayat di Sungai Gangga, India.
Pemerintah India buka suara tentang hal itu dan membenarkan bahwa mayat tersebut adalah pasien Covid-19.
Pejabat senior negara India Manoj Kumar Singh menyebutkan kemungkinan mayat tersebut dibuang ke sungai karena faktor ekonomi sehingga tidak bisa mengkremasi secara layak.
"Pemerintah memiliki informasi bahwa jenazah mereka yang meninggal karena Covid-19 atau penyakit lain, dibuang ke sungai ketimbang dimakamkan secara ritual," kata Manoj dikutip dari Reuters, Minggu 16 Mei 2021.
Baca Juga: I5 Orang Yahudi Paling Berpengaruh di Dunia Nomor 1 Tak Disangka!
Manoj mengatakan kepada pejabat daerah, hal tersebut terjadi karena kurangnya dana untuk membeli kayu bakar untuk kremasi.
Tak hanya itu, fenomena membuang mayat ke sungai Gangga juga terkait kepercayaan di masyarakat mengenai kesucian sungai tersebut.
Dalam keterangannya, Manoj mengimbau pejabat daerah untuk memastikan tak ada lagi jenazah yang dibuang ke air.
Manoj mengatakan kepada pejabat daerah, hal tersebut terjadi karena kurangnya dana untuk membeli kayu bakar untuk kremasi.
Tak hanya itu, fenomena membuang mayat ke sungai Gangga juga terkait kepercayaan di masyarakat mengenai kesucian sungai tersebut.
Dalam keterangannya, Manoj mengimbau pejabat daerah untuk memastikan tak ada lagi jenazah yang dibuang ke air.
Baca Juga: Petugas Gabungan Putar Balik Kendaraan Wisatawan yang Hendak ke Pangandaran
Manoj juga menjanjikan bahwa pemerintah negara bagian akan membayar keluarga miskin masing-masing 5.000 ruprr (Rp 975 ribu) untuk mengkremasi atau menguburkan jenazah.
Pemerintah juga memerintahkan polisi berpatroli di sepanjang sungai untuk menghentikan praktik tersebut.
Perdana Menteri India Narendra Moli juga mengimbau agar para pejabat memperketat layanan kesehatan di pedesaan karena adanya lonjakan kasus ini.
Manoj juga menjanjikan bahwa pemerintah negara bagian akan membayar keluarga miskin masing-masing 5.000 ruprr (Rp 975 ribu) untuk mengkremasi atau menguburkan jenazah.
Pemerintah juga memerintahkan polisi berpatroli di sepanjang sungai untuk menghentikan praktik tersebut.
Perdana Menteri India Narendra Moli juga mengimbau agar para pejabat memperketat layanan kesehatan di pedesaan karena adanya lonjakan kasus ini.
Baca Juga: Dunia Harus Berani Melawan Israel, Erdogan Sebut Iini Adalah Tugas Kehormatan Bagi Umat Manusia
Sejak dua pekan terakhir, India telah melaporkan penambahan harian kasus kematian sekitar 4.000 orang. Pakar kesehatan yakin jumlah tersebut tak sesuai dengan kenyataan dan masih banyak kasus yang belum tercatat.***
Sejak dua pekan terakhir, India telah melaporkan penambahan harian kasus kematian sekitar 4.000 orang. Pakar kesehatan yakin jumlah tersebut tak sesuai dengan kenyataan dan masih banyak kasus yang belum tercatat.***
