GALAJABAR - Kota Beijing kembali dilanca Covid-19. Sejak Jumat-Senin, 22-25 April 2022 di Kota Beijing terdapat 70 kasus positif Covid-19.
Otoritas kesehatan setempat melakukan tindakan cepat tanggap agar wabah gelombang terkini itu tidak meluas.
"Pelacakan virus pada klaster terakhir ini identik dengan infeksi yang terjadi di luar Beijing," kata Deputi Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular Kota Beijing, Pang Xinghuo, kepada pers.
Sepuluh kasus pertama ditemukan di salah satu sekolahan di Distrik Chaoyang pada Jumat. Sejak saat itu, otoritas mengerahkan semua kekuatan untuk mencegah meluasnya wabah.
Kondisi ini pun berimbas kepada warga yang memborong bahan-bahan kebutuhan pokok di Beijing. Hal ini tidak dapat dihindari meskipun otoritas di Ibu Kota China itu menjamin ketersediaan dan menindak pelaku penimbunan selama protokol kesehatan antipademi Covid-19 mulai ditegakkan lagi.
Warga Beijing berbondong-bondong mendatangi pasar, toko swalayan, dan pusat perbelanjaan untuk melakukan aksi borong sebagai persiapan menghadapi situasi terburuk setelah ditemukan banyak kasus positifCovid-19 yang mengharuskan otoritas setempat membatasi pergerakan masyarakat.
"Saya sudah siapkan bahan makanan pokok, terutama telur, untuk beberapa hari ke depan," kata seorang warga negara Indonesia kepada ANTARA di Beijing, Selasa, 26 April 2022.
Ia dan beberapa WNI lainnya sampai rela dua hari berturut-turut ikut mengantre di pusat perbelanjaan di sekitar tempat tinggalnya.