Disdagkoperin Kota Cimahi Memastikan Stok Minyak Goreng di Pasar Aman

2 November 2021, 19:41 WIB
Harga minyak goreng di pasar tradisional Kota Cimahi mengalami kenaikan /Laksmi Sri Sundari/Galajabar/

GALAJABAR - Dinas Perdagangan Koperasi UKM dan Perindustrian (Disdagkoperin) Kota Cimahi memastikan stok minyak goreng di pasar aman, meski saat ini harga salah satu kebutuhan pokok masyarakat itu sedang melambung.

Hal itu dikatakan Kepala  Disdagkoperin Kota Cimahi, Dadan Darmawan di Pemkot Cimahi Jalan Rd. Demang Hardjakusumah, Selasa 2 November 2021.

"Stok minyak goreng masih tersedia, masih aman untuk stok di pasar. Jadi tidak perlu khawatir," katanya.

Baca Juga: Dukung Penuh Reuni 212, Musni Umar: Tidak Perlu Dicurigai, Ini Merupakan Hak Demokrasi

Dadan mengaku, belum mengetahui pasti penyebab kenaikan harga minyak goreng. "Dari penyalur itu sudah naik, adapun penyebabnya apa kita belum tahu juga, kita akan telusuri  kenapa bisa naik," ujarnya.

Kenaikan minyak goreng ini, kata Dadan, bukan hanya dirasakan masyarakat umum, tapi juga para pelaku usaha yang juga ikut terdampak.

"Dampak terhadap pelaku usaha, saya yakin pasti ada terutama pedagang gorengan yang memanfaatkan atau menggunakan minyak goreng pastinya ya. Kondisi ini tidak hanya di kita saja, pasti di tempat lain pun sama terkena dampak kenaikan harga minyak goreng," ungkapnya.

Baca Juga: Ingin Terlihat Awet Muda? Hati-hati Dengan 6 Jenis Makanan Ini, Bisa Bikin Kamu Lebih Cepat Tua!

Dadan menyebutkan, jika kenaikan harga minyak goreng ini berlangsung lama dan terus menerus, maka pihaknya tidak menutup kemungkinan akan menggelar operasi pasar.

"Kalau terkait operasi pasar nanti kita cek dulu, kemungkinan seperti apa. Kalau memang belum turun dan kenaikannya agak ekstrim dan lama, ya kemungkinan kita ajukan (operasi pasar), kita coba lakukan itu," imbuhnya.

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt.) Wali Kota Cimahi, Ngatiyana mengatakan, pihaknya sudah meminta Disdagkoperin untuk melakukan pemantauan di lapangan, terkait melambungnya harga minyak goreng.

Baca Juga: KABAR BAIK! RSUD Al Ihsan Tambah Fasilitas Khusus Pasien BPJS, Bupati Bandung Berikan Apresiasi

"Nanti kita lihat dilapangan seperti apa kenaikan minyak goreng ini. Nanti Disdagkoperin ke lapangan, signifikan ga kenaikannya, kendalannya apa, permaslahannya apa," sebutnya.

Diakui juga oleh Ngatiyana, jika kenaikan harga minyak goreng ini akan sangat berpengaruh terhadap pelaku usaha yang menggunakan minyak goreng.

"Pemerintah akan turun tangan bagaimana, permasalahannya apa kok bisa naik. Mudah-mudahan tidak signifikan ya, jadi masyrakat masih bisa bertahan," ujarnya.

Baca Juga: Geram Sekaligus Kasihan dengan Buzzer, Novel Baswedan: Pemodalnya Adalah Pengkhinat Zaman Now!

Diberitakan sebelumnya, harga minyak goreng, baik curah maupun kemasan di pasar tradisional Kota Cimahi mengalami kenaikan dalam sepekan terakhir ini. Kondisi tersebut dikeluhkan pedagang dan pembeli.

Berdasarkan pantauan di Pasar Antri Baru Jalan Sriwiajaya, Senin (1/10/2021), harga minyak goreng curah rata-rata dijual Rp 20 ribu, dari asalnya Rp 18-19 ribu/kg. Begitu pula minyak goreng kemasan hampir semua merk mengalami kenaikan Rp 5 ribu/liter. Seperti minyak goreng kemasan isi 2 liter yang asalnya di jual Rp 30 ribu, naik menjadi Rp 35 ribu.

"Kenaikannya sudah hampir sepekan untuk minyak goreng curah. Kalau minyak goreng kemasan baru hari ini naik, dan naiknya langsung Rp 5 ribu," ungkap H. Teguh (50), pedagang minyak goreng di Pasar Antri Baru.

Baca Juga: Menag Yaqut Klaim Menteri Agama Harus Beragama Islam: Melihat Sejarah Kemenag ya Harus Islam

Dijelaskannya, saat ini ia menjual minyak goreng kemasan ukuran 2 liter dengan harga  Rp 35 ribu, dari semula Rp 30 ribu. Untuk minyak goreng curah naik menjadi Rp 20.000/liter dari semula Rp 18.000-19.000.

"Selain harganya naik, barangnya juga susah. Kenaikan ini katanya mah karena  sawitnya diekspor ke luar negeri, karena harganya lebih mahal, jadi produksi disini lebih sedikit," ucapnya.

Akibat naiknya harga minyak goreng, kata Teguh, jumlah pembeli pun berkurang.

"Banyaknya yang nanya dulu, tau harganya naik, banyak yang ga jadi beli. Ya harapannya biar pemerintah bisa lah nurunin harganya, kasihan pedagang dan pembeli. Apalagi minyak kan bahan pokok ya," imbuhnya.

Baca Juga: Sebut Ada 'Surat Tugas' pada Tersangka Pembunuhan 6 Laskar FPI, Ali Syarief: Harus Jadi Titik Sidik Komnas HAM

Pedagang lain, Ila (56) mengatakan, kenaikan harga minyak goreng berlangsung secara bertahap setiap harinya. "Sudah 3 hari naik harga, sekali naik Rp 1.000. Dikomplain pembeli kenapa harganya naik dan mahal. Semoga ada kebijakan pemerintah supaya harga terjangkau lagi," ungkapnya.***

Editor: Dicky Mawardi

Tags

Terkini

Terpopuler