Menag Yaqut Klaim Menteri Agama Harus Beragama Islam: Melihat Sejarah Kemenag ya Harus Islam

- 2 November 2021, 18:30 WIB
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut /Dok Kemenag



GALAJABAR - Baru-baru ini, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas atau yang akrab disapa Gus Yaqut hadir dalam podcast sang mentalist, Deddy Corbuzier.

Dalam podcast tersebut, Menag Yaqut mengatakan bahwa sosok Menteri Agama RI sudah seharusnya merupakan orang yang beragama islam.

Bukan tanpa sebab, Menag Yaqut menyebut jika berdasar pada sejarah, maka seorang Menteri Agama haruslah beragama Islam.

"Kalau melihat sejarah, ya harus Islam," ucapnya dilansir Galajabar dari saluran YouTube Deddy Corbuzier pada Selasa, 2 November 2021.

Baca Juga: 6 Manfaat Buah Mangga: Bisa Lawan Covid-19 hingga Cegah Risiko Kanker

"Karena asal muasal dari Kementerian Agama ini jawatan agama yang memang mengurusi Islam," sambungnya.

Meski begitu, dikatakan Menag Yaqut bahwa Kementerian Agama menjadi milik semua agama di Indonesia, lantaran kebesaran hati dari umat Islam yang membuka Kemenag untuk semua agama.

Lebih jauh, Menag Yaqut kemudian menjelaskan bahwa agama Islam yang merupakan agama mayoritas di Indonesia, sudah seharusnya melindungi agama lain yang minoritas.

Baca Juga: Megawati Mau PDIP Menang Terus di Pemilu, Pengamat: Tidak Mungkin, Meski…

"Itu yang kemudian menjadi kebesaran hati, yang seharusnya menjadi milik umat Islam ini dibuka untuk yang lain," ujarnya.

"Karena Islam itu sebenarnya seharusnya melindungi yang kecil, karena mayoritas," tambahnya.

Menag Yaqut kemudian kembali menegaskan bahwa umat Islam sebagai mayoritas di Tanah Air memiliki kewajiban untuk melindungi umat agama lain.

Baca Juga: 5 Negara Ini Dinobatkan Sebagai Negara Tersantai di Dunia, Indonesia Juaranya!

Kendati demikian, Menag Yaqut tidak menutup kemungkinan jika suatu saat ada Menteri Agama yang bukan berasal dari agama Islam.

Pasalnya, menurutnya Menteri Agama adalah jabatan politis yang bisa diemban oleh siapapun.

"Kalau bicara mungkin, semua serba mungkin, bisa aja," ucapnya.

"Menteri itu jabatan politis bisa siapa aya, terserah siapa yang memegang hak." tambahnya.

Seperti yang diektahui, Gus Yaqut menjabat sebagai Menteri Agama di Kabinet Indonesia Maju sejak 23 Desember 2020, menggantikan Fachrul Razi.

Baca Juga: Terus Berinovasi, Dishub KBB Kembangkan Aplikasi Layanan SIPPENGUKIR

Usia ditunjuk menjadi Menteri Agama, Gus Yaqut sempat menyampaikan pernyataan yang dinilai kontroversi oleh sejumlah tokoh.

Tak heran, atas pernyataan tersebut, Menag Yaqut beberapa kali mendapat cibiran dari sejumlah netizen.

Terbaru, Menag Yaqut sempat menuai banyak kritik lantaran menyebut bahwa Kementerian Agama atau Kemenag adalah hadiah negara khusus untuk NU.

Alhasil, pernyataan tersebut mendapat sorotan dan komentar dari berbagai kalangan.***

Editor: Noval Anwari Faiz


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x