Ridwan Kamil Berbagi Pengalaman Sebagai Arsitek dalam Mendesain Masjid Saat Webinar LPPM Unisba  

8 April 2022, 10:00 WIB
Ilustrasi: Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil salat tarawih pada malam pertama Ramadan 1443 hijriyah di Masjid Pusdai, Kota Bandung, Sabtu (2/4/2022) malam /Humas Jabar

GALAJABAR - Sebelum menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil memang sudah terkenal dengan keahlian dan kiprahnya sebagai seorang arsitek. Banyak karya arsitektur Ridwan Kamil yang fenomenal.

Selain desain bangunan yang unik, kekuatan dan kemegahannya kerap kali membuat orang takjub ketika melihat langsung. Tak heran banyak calon arsitek yang menjadikan sosok Ridwan Kamil sebagai contoh arsitek sukses.

Menurutnya, dunia arsitek dan kreativitas. Kreativitas dalam dunia arsitek itu dinamis dan tidak dapat diproduksi ulang. Hal tersebut diungkapkan Ridwan Kamil dalam webinar bertajuk "Hak Pencipta Buku Ulama Nusantara dan Arsitektur Masjid, Antara Karya Komersial dan Kemanfaatannya Bagi Umat Manusia" yang digelar oleh LPPM Universitas Islam Bandung, Kamis, 7 April 2022.

Baca Juga: Calon Mahasiswa Termuda, Maziyah Sakinah Diterima di Unpad Jalur SNMPTN, dari SD hingga SMA Selalu Berprestasi

"Arsitektur dari sisi kreativitasnya berbeda dengan kreativitas yang lain. Contohnya, kalau mendesain bangunan masjid, ya sudah selesai. Berbeda dengan ekonomi kreatif, seperti imajinasi dalam jualan baju itu bisa diproduksi ulang," kata Ridwan Kamil.

Kang Emil, sapaan akrabnya, juga memaparkan terkait proses pencarian idenya dalam membuat desain bangunan.

Menurutnya, proses tersebut tidak bisa dihindari dengan melihat karya orang lain sebagai inspirasi. Namun dalam proses pembuatan tetap orisinalitas karya sendiri harus diutamakan.

"Saya sebagai arsitek dalam proses mencari ide tak bisa dihindari dengan melihat karya-karya yang terdahulu, tapi tidak pernah 100 persen terinspirasi membangun hal yang sama bentuknya, ukuran yang sama," ujarnya.

Baca Juga: Usai Liga Persib Gelar Persib Award, Akan Dijadikan Program Tutin Setiap Tahun, Ini Kategori dan Nominasinya

Dari sekian banyak karya arsitekturnya, ia menerangkan progres dan proses pembangunan Masjid Syaikh Ajlin di Gaza, Palestina yang desainnya dirancang khusus oleh Kang Emil.

Baginya hal itu membanggakan karena berhasil meyakinkan rakyat Palestina untuk menerima bentuk masjid yang baru.

"Begitu bangganya saya karena berhasil meyakinkan rakyat Palestina untuk menerima bentuk masjid yang modern. Jadi saya diminta rakyat Gaza untuk membangun kembali masjid yang hancur akibat perang," ungkapnya.

Dalam progresnya, pembangunan Masjid Syaikh Ajlin yang berarsitektur kontemporer sudah mencapai 80 persen.

Baca Juga: Ini Arti 5 Asmaul Husna: Al Mukmin, Al Muhaimin, Al Aziz, Al Jabbar, Al Mutakabbir, Yuk Dzikir Asmual Husna

"Sampai saat ini masih dibutuhkan dana untik pembangunan yang sudah mencapai 80 persen. Silakan dari keluarga besar Unisba yang mau menyumbang untuk berbagi buat rakyat Palestina dapat menghubungi lewat Instagram," ujar Kang Emil.

Disinggung soal kaderisasi keilmuannya dalam bidang arsitektur, Kang Emil mengatakan ia sudah melakukan kaderisasi itu. Sebelum jadi wali kota, ia menjadi dosen di ITB.

"Jadi secara teori dan gagasan sudah saya sampaikan kepada mahasiswa saya di kelas. Terlebih saat ini anak kedua saya, masuk di jurusan Arsitektur ITB juga, jadi setidaknya ia mencontoh ayahnya untuk menjadi seorang arsitek," kata Kang Emil. ***

Editor: Hj. Eli Siti Wasilah

Tags

Terkini

Terpopuler