Kisah Si Kapten Pincang Ramlan Butar Butar, Otak Perampokan Sekaligus Pembunuhan di Pulo Mas

- 19 Desember 2020, 09:02 WIB
Salah satu adegan perampokan dalam film Fast Five
Salah satu adegan perampokan dalam film Fast Five /Youtube Universal Picture Official Trailler Fast Five/

GALAJABAR - Pada Desember tahun 2016 lalu masyarakat digegerkan dengan pemberitaan penyekapan di rumah mewah milik arsitek yang memiliki perusahaan properti.

Sebanyak 11 orang mengalami penyekapan di kamar mandi berukuran 1,5 x 1,5 meter.Peristiwa itu mengakibatkan enam orang meninggal dunia termasuk Dodi Triono sang pemilik rumah dan kedua putrinya.

Siapakah dalang dari semua perbuatan bejat itu? Galajabar mencoba untuk merangkumnya. Inilah kisah dari pembunuhan tersebut.

Baca Juga: Union Berlin vs Dortmund, Rekor Pencetak Gol Termuda Moukoko Ternoda

Seorang pria bernama Ramlan Butar Butar adalah seorang pria yang bila berjalan pincang dan mempunyai penyakit ginjal.

Ramlan mempunyai tempat tinggal yang sederhana di Jalan Kalong , Rawalumbu di daerah Bekasi.

Untuk menghidupi kehidupan sehari-harinya Ramlan bekerja sebagai sopir angkot K11 jurusan terminal Bekasi - Bantar Gebang.

Setiap harinya dia mulai bekerja pada pukul 5 pagi dan pulang pukul 10 malam.

Baca Juga: Anak Masih Ngompol Malam Hari, Jangan Khawatir Coba Saja Lakukan Terapi Ini

Warga sekitar tempat Ramlan tinggal tidak terlalu mengenalnya, sedangkan penjaga keamanan mengatakan bahwa Ramlan adalah seorang pria pendiam, tidak banyak bicara dan tidak bergaul dengan warga sekitarnya.

Sebenarnya Ramlan sudah mempunyai seorang istri dan 3 orang anak. Tetapi dia tinggal sendirian di kontrakannya. Dan tidak pernah diketahui dimana istri dan anaknya tinggal.

Warga di sekitar Jalan Rawakalong tidak mengetahui rahasia besar di balik kehidupan si Kapten pincang Ramlan Butar Butar.

Si kapten pincang Ramlan Butar Butar adalah seorang perampok yang menjadi buronan polisi dan banyak aksi perampokan yang didalangi olehnya.

Baca Juga: Bagi Para Netizen, Ini Harapan dari Presiden Jokowi

Meski mempunyai keterbatasan fisik dan penyakitan, tapi aksinya dalam merampok tidak bisa kita pandang sebelah mata. Karena aksi rampoknya lah dia diberi julukan si “Kapten Pincang”

Ramlan Butar Butar adalah pria kelahiran Lubuk Pakam, Deli Serdang-Sumatra Utara. Dia lahir pada 24 Maret 1965, di Sumatra Utara.

Kemudian ketika SMA dia pindah ke Jakarta dan bersekolah di sana.

Setalah lulus dari SMA di bekerja sebagai seorang sopir taksi, tetapi tidak hanya cukup sebagai seorang sopir taksi.

Dia juga menyelingi pekerjaannya sebagai seorang perampok, ternyata nasibnya tidak mujur pada tahun 2002 dia dipecat sebagai sopir taxi dan semenjak itu dia tidak mempunyai pekerjaan tetap.

Baca Juga: Ini Cara Agar Pengguna Instagram Bisa menghubungi Langsung Lewat WhatsApp

Kondisi keaungannya semakin sulit hingga Ramlan memutuskan untuk kembali merampok. Dia lalu mengajak sesama mantan sopir taksi untuk merampok.

Si kapten pincang terkenal dengan julukan komplotan perampok Korea, karena mungkin mereka sering merampok warga Korea yang tinggal di daerah Jakarta dan sekitarnya.

Komplotan Ramlan sering nongkrong di sekitar Bekasi dan Pulo Gadung, kepolisian menyebut komplotan tersebut dengan sandi 365 yang merujuk pada pasal KUHP tentang pasal pencurian dan kekerasan.

Baca Juga: Fitur Baru Nih, Kita Bisa Langsung Menghubungi Pemilik Akun Bisnis dari Instagram

Bila merampok Kapten pincang tidak sembarangan, dia selalu memilih targetnya yang mempunyai rumah mewah.

Karena dengan merampok rumah mewah dia bisa mendapatkan barang-barang mewah yang mudah untuk di jual seperti emas, aksesori mahal dan barang-barang elektronik.


Bersambung... (Penulis: Emma Rachmawati)**

Editor: Brilliant Awal

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x