Ini Manfaat Pelabuhan Patimban Subang Menurut Menteri Perhubungan

- 21 Desember 2020, 13:58 WIB
Potret Pelabuhan Patimban, Kabupaten Subang, yang baru diresmikan.
Potret Pelabuhan Patimban, Kabupaten Subang, yang baru diresmikan. /Instagram.com/@ridwankamil/

GALAJABAR - Pembangunan Pelabuhan Patimban di Kabupaten Subang akan mengurangi biaya logistik dan memperlancar arus barang serta mengurangi beban kendaraan barang di jalan raya khususnya wilayah Jabodetabek.

Penilaian itu disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

"Pelabuhan Patimban yang disinergikan dengan Pelabuhan Tanjung Priok diharapkan dapat mengefisiensikan waktu dan biaya logistik."

"Khususnya untuk menekan biaya logistik nasional dan meningkatkan efisiensi biaya ekspor produk Indonesia ke luar negeri, salah satunya produk otomotif," kata Menhub Budi Karya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin, 21 Desember 2020.

Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Akibat Kasus Covid-19 secara Global yang Belum Menentu

Presiden RI Joko Widodo pada Minggu, 20 Desember 2020 hadir secara virtual bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyaksikan dilakukannya soft launching dan pengoperasian perdana Pelabuhan Internasional Patimban, Subang, Jawa Barat.

Budi Karya mengatakan dalam proses membangun pelabuhan, selain fokus pada percepatan pembangunan infrastruktur Pelabuhan Patimban, juga memperhatikan aspek ekonomi dan sosial bagi masyarakat.

Yaitu dengan melakukan aksi sosial dan secara aktif memberikan pelatihan seperti pelatihan kewirausahaan, pelatihan pemberdayaan masyarakat, serta pemberian program keahlian bagi para nelayan sekitar.

"Untuk para nelayan, kami juga bekerja sama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan akan memberikan bantuan kapal-kapal yang disalurkan melalui koperasi," ungkap Menhub.

Baca Juga: Lirik Lagu Angin Dalu Happy Asrama yang Tengah Trending di Youtube

Secara keseluruhan, pembangunan Pelabuhan Patimban dilakukan dalam tiga tahap.

Saat ini telah diselesaikan pembangunan tahap 1 fase 1, yaitu meliputi pembangunan area terminal, pembangunan breakwater, seawall, dan revetment, pembangunan back up area, jalan akses.

Termasuk jembatan penghubung dengan terminal kendaraan seluas 25 ha dengan kapasitas kumulatif sebesar 218.000 CBU, terminal peti kemas seluas 35 ha dengan kapasitas kumulatif sebesar 250.000 TEUs untuk tahap I secara keseluruhan.

Selanjutnya, untuk tahap 1 fase 2 akan dikerjakan pada 2021-2024 dengan pekerjaan terminal peti kemas seluas 66 ha dengan kapasitas kumulatif sebesar 3,75jt TEUs, terminal kendaraan dengan kapasitas kumulatif sebesar 600.000 CBU, dan roro terminal seluas 200 m2.

Baca Juga: Dead Apple: Without Me (Chapter 1)

Kemudian untuk tahap 2 akan dilaksanakan pada 2024-2025 pekerjaan terminal peti kemas dengan kapasitas kumulatif sebesar 5,5jt TEUs.

Sedangkan tahap 3 akan dilaksanakan pada 2026-2027 dengan pekerjaan terminal peti kemas dengan kapasitas kumulatif sebesar 7,5jt TEUs.***

Editor: Brilliant Awal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x