Festival Sate Maranggi Purwakarta Bangkitkan Perekonomian

- 26 Desember 2020, 13:13 WIB
Festival Sate Maranggi Purwakarta.
Festival Sate Maranggi Purwakarta. /purwakartakab.go.id



GALAJABAR - Sate maranggi Purwakarta secara resmi ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Tercatat di Kabupaten Purwakarta ada kurang lebih sekitar 400 pelaku usaha sate maranggi.

Dari sisi ekonomi usaha sate maranggi memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat.

Namun, di masa pandemi Covid-19 para pelaku usaha sate maranggi terdampak secara ekonomi. Penghasilan mereka menurun.

Baca Juga: Persija dan JDT Malaysia Wakili ASEAN di Final KLub Terpopuler di Asia Versi Jajak Pendapat AFC

Karena itu, pemerintah daerah tentu harus hadir memberikan solusi dan spirit agar penghasilan mereka pulih kembali.

Kabid Pariwisata Disporaparbud Purwakarta, Acep Yuli Mulya menegaskan, di masa pandemi ini, selain program pemulihan kesehatan, pemulihan ekonomi masyarakat juga menjadi skala prioritas.

Berbagai program, bantuan, dan kebijakan untuk masyarakat di Kabupaten Purwakarta telah dilaksanakan termasuk program di sektor pariwisata.

"Destinasi wisata kembali ditata agar menambah daya tarik wisata ketika pengunjung kembali meningkat di era new normal pariwisata."

Baca Juga: Kumpulan Ucapan Selamat Tahun Baru 2021, Semoga Tuhan Selalu Menyertaimu

"Seluruhnya harus dipersiapkan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan," kata Acep seperti dirilis laman resmi Pemkab Purwakarta.

Menurutnya, secara teknis peresmian penataan destinasi wisata yang diresmikan oleh Bupati Purwakarta itu dirangkaikan dengan Festival Maranggi.

Tujuan dari festival maranggi yaitu sebagai ikhtiar pemerintah mempromosikan sate maranggi dan bentuk motivasi kepada para pelaku usaha sate maranggi agar penjualannya kembali meningkat.

Baca Juga: Leicester City vs Man United, Solskjaer Menolak Comeback Saat Boxing Day

"Selain itu penyelenggaraan festival maranggi sekaligus sosialisasi agar para pelaku usaha sate maranggi tetap menerapkan protokol kesehatan," katanya.

"Jumlah pengunjung pun dibatasi, sebelum memasuki lokasi festival pengunjung wajib rapid test, cek suhu tubuh, cuci tangan dan memakai masker," imbuh Acep.***

Editor: Brilliant Awal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x