Untuk Relokasi Warga Terdampak Longsor Cimanggung, Pemkab Sumedang Siapkan Rp 200 Miliar

- 16 Januari 2021, 20:31 WIB
 Ketua Kwartir Daerah (Kwarda) Gerakan Pramuka Jawa Barat (Jabar) Atalia Praratya Ridwan Kamil saat mengunjungi dan menyalurkan bantuan berupa kasur dan sembako kepada korban tanah longsor di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Sabtu 16 Januari 2021
Ketua Kwartir Daerah (Kwarda) Gerakan Pramuka Jawa Barat (Jabar) Atalia Praratya Ridwan Kamil saat mengunjungi dan menyalurkan bantuan berupa kasur dan sembako kepada korban tanah longsor di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Sabtu 16 Januari 2021 /Humas Jabar/Yogi P
GALAJABAR -- Sesuai instruksi Presiden RI, Joko Widodo, Pemerintah Kabupaten Sumedang sudah menyiapkan anggaran sekitar Rp 200 miliar untuk membangun tempat relokasi permanen bagi warga terkena dampak musibah tanah longsor di Kampungkondang, Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung. 

Berdasarkan rencana yang sudah disusun, tempat relokasi akan dibangun di atas tanah kas Desa Tegalmanggung, Kecamatan Cimanggung.

Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir mengatakan, Pemkab Sumedang saat ini tengah melakukan penanganan jangka pendek kepada warga terkena dampak longsor.
 
Baca Juga: Tim SAR Kembali Menemukan Korban Longsor Cimanggung, Ini Identitasnya

"Kami penuhi kebutuhan para pengungsi dari mulai makanan, minuman, pakaian, susu, dalaman hingga kolornya, bahkan tahlilnya pun kami sediakan kebutuhannya," kata Dony, saat meninjau Posko Sar Gabungan di SMAN Cimanggung, Sabtu, 16 Januari 2021.

Dikatakan Dony, untuk penanganan jangka panjang, Pemkab Sumedang segera membangun hunian permanen. Karena* wilayah terdampak longsor tidak layak dijadikan hunian.

"Kami buatkan rumah buat mereka. Sudah disiapkan dua skema, pertama kami sudah siapkan tanah kas desa di wilayah Desa Tegalmanggung dan yang kedua kami kerjasama dengan Asperumnas," ungkapnya.
 
Baca Juga: Belasan Korban Longsor Cimanggung Belum Ditemukan, Pencarian Diperpanjang Tiga Hari

Saat ini, kata Dony, pihaknya mendata ada 267 kepala keluarga yang mengungsi karena wilayah tempat tinggalnya terdampak longsor. Namun data tersebut masih bisa berubah.

"Masih dinamis, yang masuk zona merah masih dianilisis oleh badan geologi dan Basarnas," ucapnya.***

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x