Cemilan Keringan Buatan UKM Cimahi Berpeluang Tembus Ekspor

- 22 Januari 2021, 18:43 WIB
Ilustrasi cemilan
Ilustrasi cemilan /Pixabay/ 41330

GALAJABAR - Produk Usaha Kecil Menengah (UKM) dan Industri Kecil Menengah (IKM) di Kota Cimahi memiliki potensi yang sangat besar untuk menembus pasar ekspor.

Dengan melakukan ekspor, UMK/IKM juga berpotensi untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar, karena pasarnya akan menjadi semakin luas.

Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Dinas Perdagangan Koperasi UMKM dan Perindustrian (Disdagkoperin) Kota Cimahi, Teja Dahliawati mengatakan, UKM/IKM di Kota Cimahi memiliki potensi untuk mengekspor produknya.

Baca Juga: Pengusaha Teksil Usulkan Pembentukan Badan Pengelola IPAL Terpadu di Majalaya

"Potensi ekspor, khususnya untuk skala UKM cukup potensial, terutama untuk klaster mamin berupa cemilan keringan," katanya di Pemkot Cimahi Jalan Demang Hardjakusumah, Jumat 22 Januari 2021.

Para pelaku UKM/IKM yang sudah menjajaki pasar ekspor ini, kata Teja, biasanya mereka menitipkan produknya melalui teman atau saudaranya yang ada di luar negeri atau jasa titipan (Jastip)

"Ekspor dalam artian produk mereka sudah di pakai di luar Indonesia lumayan banyak, hanya sistemnya jastip. Mereka biasanya titip jual ke temen atau saudara, ke luar negeri-nya. Ngga melalui prosedur ekspor langsung, Kaya jualan online. Ada yang seputaran Asia, seperti Malaysia, Singapura, Brunei Darusallam, dan Jepang. Ada juga yang ke Timur Tengah, seperti Jeddah, Abu Dhabi,  Lebanon, dan Mekkah," beber Teja.

Baca Juga: Kamala Harris, Wanita Pertama yang Berhasil Menjadi Wakil Presiden di Amerika Serikat

Dengan melempar produk ke pasar global kata Teja, pelaku UKM bisa mendapatkan keuntungan lebih besar daripada hanya dijual di dalam negeri.

"Iya keuntungannya lebih besar, tapi memang untuk benar-benar produk mereka terstandarisasi ekspor memang butuh keuletan," sebut Teja.

Pihaknya mengaku, terus mendorong para pelaku UKM untuk melakukan ekspor secara langsung.

Baca Juga: Puas dengan PPKM Jilid Pertama, Ngatiyana Tetap Lanjutkan hingga 8 Februari

"Sedang kita dorong untuk ekspor langsung, tapi perlu diketahui Kota Cimahi tidak masuk dalam instansi penerbit SKA (surat keterangan asal). SKA itu semacam tiket masuk menuju ekspor. Jika mau bikin SKA harus ke Provinsi," terang Teja.

Menurut Teja, sebenarnya sebagaian UKM sudah  mengetahui dan memahami bagaimana prosedur dan mekanisme yang harus dilalui, supaya produknya bisa dieskpor ke luar negeri.

"Sebagian besar yang masuk di grade A paham ya, karena kita beri pendampingan untuk mengikuti pelatihan standarisasi ekspor. Memang kendalanya itu standar produk yang di tetapkan oleh negara tujuan ekspor," katanya.

Baca Juga: Toyota Thailand Open: Disingkirkan Pasangan Malaysia, Hafiz/Gloria Gagal ke Final

Selama ini pelatihan tersebut diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi (Pemrov) Jabar. Rencannya untuk tahun ini Pemerintah Kota (Pemkot) Cimahi akan melaksanakan pelatihan secara mandiri.

"Tahun 2021 ini kita laksanakan mandiri oleh Pemkot Cimahi. Targetnya sekitar 30-an pelaku UKM. Pelatihan ini bertujuan agar mereka  bisa ekspor langsung," imbuhnya.***

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x