Harga Daging Ayam di Kota Cimahi Turun, Permintaan Malah Merosot

- 5 Februari 2021, 19:23 WIB
Seorang pedagang daging ayam di Pasar Atas Baru (PAB) Jalan Kolonel Masturi, sedang membereskan daging ayam yang dijualnya, Jumat 5 Februari 2021.
Seorang pedagang daging ayam di Pasar Atas Baru (PAB) Jalan Kolonel Masturi, sedang membereskan daging ayam yang dijualnya, Jumat 5 Februari 2021. /Laksmi Sri Sundari/Galajabar/

GALAJABAR - Harga daging ayam di pasar tradisional Kota Cimahi mengalami penurunan. Namun turunnya harga ini tidak serta diikuti dengan naiknya penjualan.

Hal itu diduga karena menurunnya daya beli masyarakat, sebagai dampak wabah Covid-19.

"Sudah seminggu ini harganya turun. Dari asalnya Rp 35.000/kg sampai Rp 36.000/kg, sekarang Rp 34.000/kg," ungkap Nina, pedagang daging ayam di Pasar Atas Baru (PAB) Jalan Kolonel Masturi, Jumat 5 Februari 2021.

Baca Juga: Kasus Prostitusi Online Melibatkan Anak di Bawah Umur, Balai Rehabilitasi Anak Makassar: Kami Siap Dampingi

Menurut Nina, sudah hampir dua bulan terakhir ini harga daging ayam bertahan di angka Rp 35.000/kg. Menurunnya harga daging ayam diperkirakan lantaran tingginya pasokan ayam dari peternak.

"Katanya sih barangnya lagi banyak. Makanya harga jadi turun," jelasnya.

Meski harganya turun, ujar Nina, namun tidak berdampak signifikan terhadap penjualan daging ayam.

Baca Juga: 5 Bintang Sepak Bola Dunia yang Lahir pada 5 Februari, Salah Satunya Memiliki Darah Indonesia

Jika sebelum pandemi ia mampu menjual  hingga 200 potong lebih daging ayam, kini hanya bisa menjual 100 hingga 125 potong ayam saja.

"Kebetulan saya juga banyak langganan dari rumah makan dan hotel, tapi sekarang yang pesan menurun, karena itu tadi dampak Covid-19, yang datang ke rumah makan dan hotel kan berkurang," ungkapnya.

Nina mengaku, biasanya menjelang siang hari daging ayam yang dijualnya tinggal sedikit, namun kini hingga sore hari pun daging ayam yang dijualnya tidak sampai habis.

Baca Juga: Bridal Shower Jadi Trend di Kalangan Pasangan yang Akan Menikah

"Waktu sebelum PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) biasanya jam 1 atau 2 siang pengunjung masih ramai. Tapi setelah PSBB berakkhir, jam 12 juga udah sepi. Konsumen tahunya kan pasar dibatasi sampai jam 12. Padahal sekarang kita beroperasi sampai jam 3 sore," terangnya.

Penurunan jumlah pembeli juga, kata Nina, disebabkan adanya persaingan harga antar pedagang yang ada di luar pasar.

"Sekarang kan banyak penjual daging ayam yang bermunculan di pinggir jalan, dan harganya lebih murah dibanding yang kita jual disini. Jadi yang beli kesini sepi," ujarnya.

Baca Juga: Indonesia Terima Proposal Investasi Tesla, Kaesang Pangarep : Makasih yah Mas @elonmusk

Penurunan harga juga terjadi di pasar Cimindi Jalan Mahar Martanegara.

"Iya memang lagi turun. Tapi gitu walaupun turun harganya, pembeli tetap sepi," ujar Ujang, pedagang daging ayam di Pasar Cimindi.

Ia pun berharap wabah Covid-19 ini segera selesai agar kehidupan kembali normal. Begitupula perekonomian agar segera pulih kembali.

Baca Juga: Ini Dia 36 Pemain yang Dipanggil Shin Tae Yong guna Mengikuti TC Jelang SEA Games 2021

Halaman:

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x