Network
GALAJABAR - Badan Amil Zakat Nasional (BAZNas) Kabupaten Sumedang menargetkan pengumpulan zakat fitrah pada Ramadan tahun ini sebesar Rp 25 miliar. Sedangkan besaran zakat fitrah yang ditetapkan sebesar Rp. 30.000 per orang.
Ketua BAZNas Kabupaten Sumedang, Ayi Subhan Hafas mengatakan, untuk mengejar target tersebut, pihaknya sudah memilih Unit Pengumpulan Zakat (UPZ) yang baru berdasarkan hasil assessment di setiap kecamatan. Sehingga diharapkan UPZ tersebut bisa lebih maksimal membantu target penghimpunan zakat fitrah tahun ini.
Dijelaskan, dalam penghimpunan zakat fitrah itu, BAZNas Sumedang hanya menerima laporan dari setiap kecamatan dan Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) karena teknisnya langsung didistribusikan oleh mereka.
"Untuk zakat fitrah ke BAZNas Sumedang itu hanya laporan saja. Jadi melalui UPZ tersebut melalui DKM langsung kami distribusikan sampai habis atau 80 persen untuk fakir miskin," katanya di laman resmi Pemkab Sumedang.
Baca Juga: Adik Atta Halilintar, Thariq Halilintar Umumkan Dirinya Positif Covid-19 Karena Ini
Menurutnya, hasil pengumpulan zakat fitrah pada Ramadan tahun ini harus selesai didistribusikan ke fakir miskin sebelum pelaksanaan salat Idulfitri.
Upaya lain untuk mengejar target itu, pihaknya juga terus melakukan sosialisasi secara masif yang dilakukan oleh UPZ terhadap masyarakat supaya pihaknya bisa mengukur jumlah penduduk yang harus dibantu. Menurutnya, dengan cara seperti itu, pengumpulan dan penyaluran zakat fitrah akan terukur karena terdapat data by name by address yang nantinya bisa dipertanggungjawabkan.
"Karena kalau zakat fitrah bisa maksimal, kami bisa mengukur dana zakat yang terkumpul itu akan disalurkan ke berapa banyak jumlah penduduk Sumedang yang bisa kita bantu menjelang hari raya, terutama fakir miskin," ucap Ayi.
Menurutnya, hasil pengumpulan zakat fitrah pada Ramadan tahun ini harus selesai didistribusikan ke fakir miskin sebelum pelaksanaan salat Idulfitri.
Upaya lain untuk mengejar target itu, pihaknya juga terus melakukan sosialisasi secara masif yang dilakukan oleh UPZ terhadap masyarakat supaya pihaknya bisa mengukur jumlah penduduk yang harus dibantu. Menurutnya, dengan cara seperti itu, pengumpulan dan penyaluran zakat fitrah akan terukur karena terdapat data by name by address yang nantinya bisa dipertanggungjawabkan.
"Karena kalau zakat fitrah bisa maksimal, kami bisa mengukur dana zakat yang terkumpul itu akan disalurkan ke berapa banyak jumlah penduduk Sumedang yang bisa kita bantu menjelang hari raya, terutama fakir miskin," ucap Ayi.
| BalasTeruskan |
