Ngatiyana: Pancasila Perlu Diaktualisasikan dengan Kecerdasan Intelektual dan Spiritual

- 7 Juni 2021, 22:33 WIB
Plt. Wali Kota Cimahi, Ngatiyana membuka kegiatan Peningkatan Wawasan Kebangsaan Terkait Penyuluhan Tentang Ketaatan Hukum Dalam Rangka Pemahaman Nilai-Nilai Idelogi Pancasila, bertempat di Halaman Kantor Kelurahan Cigugur Tengah, Jalan Abdul Halim, Senin (7/6/2021).
Plt. Wali Kota Cimahi, Ngatiyana membuka kegiatan Peningkatan Wawasan Kebangsaan Terkait Penyuluhan Tentang Ketaatan Hukum Dalam Rangka Pemahaman Nilai-Nilai Idelogi Pancasila, bertempat di Halaman Kantor Kelurahan Cigugur Tengah, Jalan Abdul Halim, Senin (7/6/2021). /Laksmi Sei Sundari/Galajabar/
GALAJABAR - Generasi muda sebagai pemilik masa depan bangsa, harus memiliki wawasan kebangsaan serta semangat persatuan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
 
Sejalan dengan itu, wawasan kebangsaan yang berlandasakan pada nilai-nilai ideologi Pancasila perlu diaktualisasikan dalam kehidupan sehari-hari, tidak hanya dengan mengandalkan kekuatan otot, tetapi juga kecerdasan intelektual dan spiritual.
 
Demikian diutarakan Pelaksana Tugas (Plt.) Wali Kota Cimahi, Ngatiyana usai membuka kegiatan Peningkatan Wawasan Kebangsaan Terkait Penyuluhan Tentang Ketaatan Hukum Dalam Rangka Pemahaman Nilai-Nilai Idelogi Pancasila, bertempat di Halaman Kantor Kelurahan Cigugur Tengah, Jalan Abdul Halim, Senin  7 Juni 2021.
 
 
Turut hadir pada kesempatan tersebut, Kepala Kejaksaan Negeri Cimahi Muhammad Noor Ingratubun, Sekretaris DPRD Kota Cimahi Totong Solehudin, Kepala Kantor Kesatuan Bangsa Kota Cimahi Mardi Santoso,  Lurah Cigugur Tengah dan jajarannya. 
 
Hadir sebagai peserta pada kegiatan tersebut yaitu dari jajaran Tim Penggerak PKK, kaum pemuda, tokoh agama, serta tokoh masyarakat se-Kelurahan Cigugur Tengah, serta unsur Babinsa dan Bhabinkamtibmas yang bertugas di kelurahan Cigugur Tengah.
 
Menurut Ngatiyana, pelaksanaan kegiatan peningkatan wawasan kebangsaan ini patut diapresiasi, sebagai bagian dari upaya membangun rasa kebersamaan dalam mewujudkan kebangsaan yang berlandaskan pancasila.
 
 
Ia menilai, kegiatan seperti ini dapat menjadi momentum strategis untuk bisa menyegarkan kembali pentingnya pemahaman Pancasila dalam kehidupan bangsa dan negara.
 
“Intinya bahwa kita mengingatkan kembali kepada masyarakat, khususnya generasi muda bahwa wawasan kebangsaan berdasarkan ideologi Pancasila itu harus dimengerti, agar jangan sampai tergoyahkan oleh siapapun dan oleh apapun, sehingga Pancasila tetap menjadi ideologi, sebagai dasar landasan dari pada kehidupan bangsa dan negara,” ujarnya. 
 
Ditanya mengenai wawasan kebangsaan di kalangan masyarakat Cimahi, Ngatiyana menunjukkan optimismenya. Menurutnya, nilai-nilai Pancasila masih tetap dipegang teguh oleh masyarakat Cimahi, meskipun di tengah tantangan kehidupan perkotaan yang kompleks dan penuh dengan kemajemukan. 
 
 
Namun demikian, Ia mengakui pentingnya upaya untuk terus meningkatkan pemahaman di tengah masyarakat mengenai nilai-nilai Pancasila dan relevansinya dalam kehidupan sehari-hari. 
 
“Nah disinilah lah yah kita kalau tidak seperti ini turun ke masyarakat, dan berpindah-pindah terus per kelurahan, nantinya masyarakat khususnya generasi muda akan lupa terhadap wawasan kebangsaan dan ideologi Pancasila. Akibatnya nanti dapat menjadi kerapuhan bagi kita, apabila tidak mengetahui ideologi Pancasila yang sebenarnya, sehingga mudah terganggu baik dari luar maupun dari dalam, yang nantinya akan mempengaruhi sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara," beber Ngatiyana. 
 
Lebih jauh dikatakannya, Pancasila sebagai dasar negara merupakan pedoman penting yang bisa menyatukan etnis, budaya, asal-usul, dan agama yang berbeda dalam wadah NKRI, sekaligus menjadi kekuatan untuk mendorong perubahan di berbagai bidang kehidupan.
 
 
Namun seiring berjalannya waktu, kata Ngatiyana, pemahaman dan implementasi pancasila sebagai way of life sempat mengalami pasang surut, bahkan diuji dengan radikalisme, intoleransi, maraknya hoax, dan konflik kepentingan dari berbagai elemen bangsa ini. Untuk itulah, pihaknya berharap, nilai-nilai dasar Pancasila dapat terus ditanamkan, diperbaharui, dan bahkan ditingkatkan oleh generasi muda, agar menjadi bagian dari penguatan wawasan kebangsaan.
 
"Alhamdulillah saya bersama Pak Kajari beserta jajaran bersama-sama turun untuk menyampaikan materi kepada masyarakat, memberikan pemahaman tentang wawasan kebangsaan. Nah ini kami sangat mengapresiasi. Terima kasih kepada seluruh jajaran Kejaksaan atas kerjasamanya,” pungkas Ngatiyan
 
Sebelumnya, dalam laporannnya, Kepala Kantor Kesatuan Bangsa Kota Cimahi, Mardi Santoso menyampaikan, pemantapan ideologi pancasila dan wawasan kebangsaan bagi kaum muda tidak cukup hanya dengan diskusi maupun seminar yang bersifat sporadis. Akan tetapi, juga harus dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan. 
 
 
Dengan jumlah penduduk hampir mencapai 600 ribu  jiwa, berbagai ragam bahasa dan etnis serta bentuk keyakinan yang ada, menjadikan Kota Cimahi sebagai kota yang amat majemuk di Jawa Barat.
 
Oleh karenanya, pemantapan ideologi pancasila bukan hanya tanggung jawab pemerintah semata. tetapi juga tanggung jawab semua pihak, baik lembaga pendidikan, organisasi masyarakat, lembaga swadaya masyarakat, maupun kelompok civil society lainnya.
 
“Untuk itulah Kantor Kesatuan Bangsa Kota Cimahi berinisiatif mengadakan kegiatan peningkatan wawasan kebangsaan, terkait penyuluhan tentang ketaatan hukum dalam rangka pemahaman nilai-nilai ideologi pancasila,” tuturnya. 
 
 
Ditambahkan Mardi, kegiatan peningkatan wawasan kebangsaan ini sebelumnya telah dilaksanakan untuk tingkat Kelurahan Pasirkaliki di Kecamatan Cimahi Utara. Adapun untuk tingkat Kecamatan Cimahi Tengah sendiri, selain di Kelurahan Cigugur Tengah, kegiatan yang sama akan diselenggarakan di Kelurahan Padasuka pada 8 Juni 2021, dan Kelurahan Baros pada 9 Juni 2021. 
 
“Terakhir untuk tingkat Kecamatan Cimahi Selatan, akan diselenggarakan di Kelurahan Leuwigajah pada 9 Juni, dan Kelurahan Cibeureum pada 10 Juni 2021. Untuk narasumbernya berasal dari unsur Kejaksaan Negeri Cimahi, dan pesertanya sejumlah 30 orang dari unsur masyarakat di masing-masing kelurahan,” jelas Mardi.***

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah