Jam di Thailand dan Vietnam Sama Kaya WIB, Dosen UI: Bukan Politik, Tapi Strategi Bisnis

- 7 Juni 2021, 21:14 WIB
Ilustrasi pelabuhan. Bupati Jembrana I Tengah Tamba menyatakan Pelabuhan Gilimanuk Bali pun ditutup, tidak mengizinkan masuk Bali bila tak ada alasan khusus.
Ilustrasi pelabuhan. Bupati Jembrana I Tengah Tamba menyatakan Pelabuhan Gilimanuk Bali pun ditutup, tidak mengizinkan masuk Bali bila tak ada alasan khusus. /Pixabay/Luca Falvo.

GALAJABAR– Dosen Universitas Indonesia (UI) Ronnie H. Rusli memandang samanya jam di Thailand dan Vietnam dengan Waktu Indonesia Barat (WIB) sebagai bentuk strategi untuk mengembangkan kegiatan ekspor mereka.

Pasalnya, secara geografis, Thailand dan Vietnam memiliki jarak yang relatif dekat untuk menyuplai produk ekspornya ke negara-negara seperti Jepang, Taiwan, Korea Selatan, China, dan Amerika Serikat.

“Banyak negara yang punya pelabuhan ekspor bikin waktu yang sama dengan waktu WIB,” tulis Ronnie melalui akun Twitternya @Ronnie_Rusli, Senin 7 Juni 2021.

Baca Juga: RSUD Otista Mulai Beroperasi, Bupati Bandung Isyaratkan Seluruh Layanan Kesehatan Dipindah Bulan Depan

“Maka (Thailand dan Vietnam) yang jarak geografinya lebih dekat ke negara pembeli (Jepang, Taiwan, Korea, China dan Amerika Serikat) dengan produk ekspor yang sejenis tapi jarak lebih dekat ke pasar,” tambahnya.

Artinya harga produk ekspor dari Thailand dan Vietnam relatif lebih murah ketimbang produk ekspor dari Indonesia.

“Maka untuk barang (Thailand dan Vietnam) yang sama jadi lebih murah daripada Indonesia,” papar Ronnie.

Baca Juga: Ular Hitam Membuat Panik Hj. Suyami, Masuk Rumah dan Bersembunyi di Kamar

Walaupun demikian, Ronnie menegaskan bahwa upaya yang dilakukan Thailand dan Vietnam itu tidak ada unsur politik, melainkan hanya strategi bisnis yang cerdas.

“Jadi bukan politik dumping tetapi smart business strategy (strategi bisnis yang cerdas),” tegas Ronnie.

Kemudian Ronnie mengaku jika strategi bisnis tersebut pernah ia sampaikan pada saat mengajar mata kuliah Manajemen Produksi di UI sebelum Thailand dan Vietnam meniru strategi tersebut.

Baca Juga: Resmi Bergulir, Piala Wali Kota Solo Diikuti 8 Klub, Termasuk Persib Bandung dan RANS Cilegon FC

“Saya pernah kasih kuliah strategi ekspor pada mata kuliah Manajemen Produksi di MM-UI rupanya ada (Thailand dan Vietnam) yang niru,” tuturnya.

Maka dari itu, Indonesia kerap menjadikan Pelabuhan Tanjung Priok sebagai tempat mengekspor produk Indonesia.

Menurutnya, jarak Pelabuhan Tanjung Priok ke negara sasaran ekspor relatif lebih dekat dan prosesnya relatif lebih cepat ketimbang pelabuhan di Thailand dan Vietnam.

Baca Juga: Proyek PLTS Terapung Senilai Rp1,8 Triliun Dibangun di Waduk Cirata, Ironis Warga Cipeundeuy Tidak Tahu

“Akhirnya produk-produk yang kita ekspor ke pasar Amerika Serikat atau Jepang juga diekspor Thailand dan Vietnam yang waktu di pelabuhannya juga WIB,” jelas Ronnie.

“Tapi jarak ke pasar lebih dekat dari Tanjung Priok dan proses di pelabuhannya sangat cepat. Gak heran kalo ekspor Indonesia nyungsep terus dari tahun ke tahun,” tutupnya. ***

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x