Network
GALAJABAR - Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) atau Konvergensi Perilaku Model Al Ma’soem (KPAM) untuk siswa baru tingkat SMP-SMA tahun pelajaran 2021-2022 di bawah naungan Yayasan Al Ma’soem Bandung dilaksanakan secara virtual mulai 12-15 Juli 2021 karena saat ini masih dalam kondisi pandemi Covid-19.
Ketua Yayasan Al Ma’soem Bandung, Dr. Ir. H. Ceppy Nasahi Ma’soem mengatakan, kegiatan KPAM merupakan agenda tahunan di Kampus Al Masoem, Jalan Raya Cipacing, Desa Cipacing, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang/Jalan Raya Rancaekek-Cileunyi untuk calon siswa baru.
"Tahun ini diikuti oleh 541 siswa baru untuk tingkat SMP dan SMA Al Ma’soem," kata Ceppy kepada Galajabar, Selasa, 13 Juli 2021.
Baca Juga: Selain Covid-19, Berikut 6 Virus yang Pernah Menyerang Dunia, Salah Satunya Membunuh 200 Juta Orang
KPAM bertujuan untuk memperkenalkan lingkungan sekolah kepada peserta didik baru supaya siswa bisa beradaptasi dengan lingkungan sekolah.
"Adapun materi yang disampaikan adalah tentang diseminasi program yayasan, tata tertib, elaborasi program yayasan, model pembelajaran di Al Ma'soem, dan success story yang disampaikan oleh para alumni Al Ma'soem. Selain itu juga, panitia memberikan pengenalan tentang ekstrakurikuler yang ada di Al Ma'soem," ungkap Ceppy.
Dari 541 siswa baru, imbuhnya, sebanyak 241 orang siswa SMP dan 300 orang merupakan siswa SMA Al Ma'soem yang berasal dari Provinsi Jawa Barat dan daerah luar seperti Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera, Riau, Sulawesi, Maluku, Ternate, Bali, dan Papua.
Baca Juga: Tokoh Papua Usul Jokowi Meminta Maaf pada Rakyat Terkait Covid-19 Seperti Tindakan PM Belanda
"Ada dua orang calon siswa SMA Al Ma'soem lulusan setingkat SMP dari Pakistan dan Uni Emirat Arab," ujarnya.
Kegiatan KPAM dibuka oleh Ketua Yayasan Al Ma’soem Bandung, Dr. Ir. H. Ceppy Nasahi Ma’soem pada Senin, 12 Juli 2021. Didampingi Direktur Pendidikan Dr. Asep Sujana, M.M. Ceppy menyampaikan selamat datang kepada para calon siswa di Kampus Al Ma'soem.
"Walaupun fisik Ananda ada di rumah, namun secara administrasi Ananda tercatat sebagai calon siswa di SMP-SMA Al Ma'soem. Kampus yang akan membentuk generasi yang cageur, bageur, dan pinter," ungkapnya.
Ceppy juga menyampaiakan bahwa Al Ma'soem berpedoman pada jargon disiplin dan islami, maka penegakan disiplin yang optimal (bukan ketat) dengan sistem poin, dapat lebih cepat menyadarkan sikap hidup disiplin tanpa ada tindakan fisik yang berdasarkan pada selera.
"Pemberian sanksi yang tegas tanpa tahapan diberikan juga pada penyimpangan yang bersifat strategis, seperti mencontek, mabal (tidak mengikuti KBM), pemukul pertama dalam perkelahian, perilaku asusila, narkoba, dan tindak pidana," katanya.
Hal yang menyangkut islami, imbuh Ceppy, siswa Al Ma'soem akan mendapat pelayanan tambahan agama, bahasa Arab dan tahfiz Al-Qur'an sehingga setelah lulus dari Al Ma'soem, siswa bisa hafal minimal 3 juz.
"Dalam keseharian pendidikan mereka wajib melakukan salat zuhur dan ashar berjamaah dan dibiasakan salat dhuha, dan jika berstatus santri maka salat 5 waktu harus berjamaah," katanya.
Ceppy mengungkapkan, selama tiga tahun atau bahkan enam tahun ke depan berbagai dinamika sendi kehidupan yang sengaja dibentuk agar siswa berintelektual dan berakhlaqul karimah dapat para siswa temukan dan rasakan.
"Bagi kami, kehadiran para siswa di kampus Al Ma'soem merupakan titipan dan kepercayaan yang harus dijawab dengan terlahirnya Ananda menjadi sosok muda yang cageur-bageur-pinter," ungkapnya.
Ia juga berharap pandemi cepat berlalu sehingga pembelajaran tatap muka dapat segera terlaksana.
Baca Juga: dr Lois Jadi Tersangka dan Terancam Hukuman Minimal 10 Tahun Penjara, IDI Singgung Soal Absurditas
"Al Ma'soem sudah siap untuk menyelenggarakan tatap muka di masa pandemi dengan mempersiapkan protokol kesehatan yang dianjurkan serta tenaga pendidik di lingkungan Kampus Al Ma'soem sudah divaksin," katanya. (Penulis: Engkos Kosasih)***
