Pedagang lain, Ila (56) mengatakan, kenaikan harga minyak goreng berlangsung secara bertahap setiap harinya.
Baca Juga: Indonesia Akan Menjadi Tuan Rumah KTT G20 Tahun 2022, Ridwan Kamil: Patut Berbangga
"Sudah 3 hari naik harga, sekali naik Rp 1.000. Dikomplain pembeli kenapa harganya naik dan mahal. Semoga ada kebijakan pemerintah supaya harga terjangkau lagi," ungkapnya.
Pelaku usaha keripik di Jalan Pojok turut terkena imbas dengan kenaikan harga minyak goreng. Sebab, mereka menggunakan minyak goreng untuk kegiatan usaha setiap hari.
"Minyak gorengnya mahal, sekarang Rp 17.000-18.000/liter ya dari biasanya Rp 12.000/liter. Minyak goreng bahan utama bikin keripik harus tetap sedia," ujar Hj. Ai (67).
Selain minyak goreng, bahan baku lainnya turut mengalami kenaikan harga. Namun, minyak goreng paling menyedot beban operasional.
"Ya kalau dihitung ya besar biayanya. Bahan-bahan lain juga mulai pada naik, yang paling besar untuk minyak," katanya.
Namun, dirinya tidak langsung menaikkan harga jual keripik.
"Harusnya sudah naik, tapi kita belum bisa. Pedagang lain juga belum naik masih nunggu respon pasar biar sama, khawatir pembeli nolak juga," ungkapnya.