Gelombang Omicron Mulai Naik, Booster Jadi Kunci

- 28 Januari 2022, 19:05 WIB
Anggota Komisi I DPR RI, Muhammad Farhan.
Anggota Komisi I DPR RI, Muhammad Farhan. /Dok. DPR RI.

GALAMEDIA - Gelombang Covid-19 varian Omicron di Indonesia mulai naik dan meresahkan.

Sub varian Omicron, BA.2 atau yang mendapat julukan son of Omicron, sudah terdeteksi di seluruh Eropa dan Asia dalam beberapa hari terakhir.

Bahkan di Indonesia, angka kasus Omicron terus menunjukan peningkatan secara signifikan bahkan mencapai angka ribuan.

Anggota Komisi 1 DPR RI dari Fraksi NasDem, Muhammad Farhan menyatakan, percepatan vaksinasi booster jadi cara jitu melawan varian Omicron.

Baca Juga: Ubah Pola Hidup dengan Mulai Membiasakan Masak Makanan Sehat, Simak Tipsnya dari Chef Norman Ismail

Keampuhan booster saat ini harus direalisasikan bagi segala kategori masyarakat mulai dari anak - anak, dewasa dan lansia.

"Hasil penelitian membuktikan bahwa adanya vaksinasi booster dapat meningkatkan imunitas berbagai varian, termasuk varian omicron. Oleh karena itu, proses booster harus dipercepat dan menyentuh semua kelompok masyarakat, terutama di daerah atau wilayah yang potensi penularan varian omicron tergolong tinggi," tutur Farhan dalam keterangannya, Jumat, 28 Januari 2022

Mantan presenter itu meminta vaksinasi booster harus berlangsung secara adil merata ke semua wilayah. Menurutnya, negara atau wilayah yang tak terproteksi akan melahirkan virus ganas yang bisa menyebar ke seluruh penjuru dunia.

"Kita jangan lupa bahwa varian omicron muncul dari negara - negara di kawasan Afrika yang cakupan vaksinasinya rendah dan saat ini varian itu telah menyebar hampir ke seluruh dunia," kata pria berkaca mata itu.

Baca Juga: Sebut Ajang Balas Dendam jika Ahok Terpilih jadi Kepala Otoritas IKN, RG: Mau Masuk Akal? Anies Pindah...

Kunci pemulihan
Farhan menjuturkan, munculnya e-tiket booster di aplikasi PeduliLindungi harus diprioritaskan meski saat ini vaksinasi lansia dan anak usia 6 - 11 tahun jadi prioritas.

"Tinggal kita tunggu kesigapan Kemenkes, Kadinkes Provinsi sampai ke kota dan kabupaten," kata dia.

"Pengelolaan rantai supply vaksin ini dipegang oleh Biofarma, Kemenkes dan Dinkes Provinsi. Maka kami sangat berharap ketiga badan ini menunjukan performa tinggi dalam melaksanakan tugasnya, karena vaksinasi adalah kunci pemulihan dari pandemi Covid-19," sambungnya.

Lebih lanjut Farhan menilai, percepatan booster memerlukan pengawalan konsisten menjaga dan menegakkan prokes. "Saya khawatir sekarang ini kita mulai lengah prokes," imbuhnya.

Secara terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, Nina Susana Dewi menerangkan, vaksinasi booster saat ini masih diprioritaskan untuk Lansi dan anak usia 6 hingga 11 tahun.

Baca Juga: Penggemar Taylor Swift Menabrakkan Mobil ke Rumahnya dan Menuntut untuk Bertemu

Menurut dia, hal wajar jika saat ini ada penerima kategori dewasa yang sudah mendapat e-tiket lewat aplikasi PeduliLindungi namun belum terakomodir.

"Sebetulnya ada prioritas dari pemerintah, awalnya lebih dari 18 tahun kan boleh. Tapi kita lihat ketersediaan vaksin, akhirnya lansia dulu karena yang lebih rentan lansia, anak - anak juga mulai," ujarnya.

Dengan kata lain, sambung Nina, pemerintah melihat prioritas dulu dan kemudian melihat kesiapan vaksinnya.

"Kami sedang membagi, rata. Nanti kalau sudah, semua bisa (mendapat vaksin booster)," tambahnya.

Masyarakat Kota Bandung yang ingin mendapatkan vaksin booster, dapat mendatangi gerai vaksinasi di DPD NasDem Kota Bandung.

Ada dua jenis vaksin yang bakal diberikan kepada masyarakat pada penyuntikan dosis ketiga ini, yaitu Pfizer dan Moderna.***

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah