Kasus Omicron Meningkat, Anggota DPR Ini Minta PTM Dievaluasi, Kekhawatiran Orang Tua Harus Dipertimbangkan

- 28 Januari 2022, 09:25 WIB
Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani.
Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani. /Dok Pribadi


GALAJABAR - Meningkatnya kasus Omicron di Indonesia menjadi kekhawatiran tersendiri bagi para orangtua, khususnya yang memiliki anak di sekolah yang sudah melaksanakan pendidikan tatap muka (PTM) 100 persen.

"Kita memang khawatir terjadi 'learning loss' yang disebabkan terlalu lamanya masa PJJ. Akan tetapi, risiko ini harus dihadapi karena kesehatan peserta didik jauh lebih penting dari apapun juga. Saya meminta pemerintah segera mengevaluasi kebijakan PTM 100 persen," kata Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani, Jumat 28 Januari 2022.

Apalagi kata Tokoh Perempuan Jawa Barat ini, orang tua/wali tidak diberikan pilihan untuk menentukan apakah anak mengikuti PTM 100 persen atau PJJ.

Baca Juga: Filipina vs Indonesia, Kebobolan 28 Gol Timnas Tersingkir di Piala Asia Putri 2022, Ini Ungkapan Haru Pelatih

"Orang tua 'dipaksa' dengan peraturan bahwa anak wajib PTM 100 persen, tidak ada opsi untuk mengikuti PJJ. Hal ini tentu sangat disayangkan di tengah meningkatnya kasus Omicron di Indonesia. Apakah pemerintah mau bertanggung jawab jika peserta didik terserang Omicron?," ujar Netty.

Di Singapura Netty melanjutkan saat ini yang sedang dihantam Omicron, anak-anaklah yang mendominasi RS. "Anak-anak di bawah 12 tahun yang terinfeksi Covid-19 varian Omicron jauh lebih tinggi dari pada usia 16 tahun ke atas. Jangan sampai kejadian ini juga kita alami," ungkap netty.

Baca Juga: Jadwal Lengkap Pertandingan Persib Bandung vs Persikabo 1973, Cek Jadwal di Sini, Jangan Sampai Ketinggalan

Oleh karena itu Netty juga meminta pemerintah mau mendengar dan menerima saran dari para ahli kesehatan. Para asosiasi medis seperti IDAI, PAPDI, PERDATIN dan lain-lain sudah sejak beberapa hari lalu meminta agar PTM dievaluasi.

"Pemerintah harus mendengarkan, kekhawatiran orang tua harus dipertimbangkan. Apalagi di banyak sekolah, anak-anak masih banyak yang penerapan prokesnya longgar," katanya. ***

Editor: Hj. Eli Siti Wasilah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x