Sebut Ajang Balas Dendam jika Ahok Terpilih jadi Kepala Otoritas IKN, RG: Mau Masuk Akal? Anies Pindah...

- 28 Januari 2022, 18:00 WIB
Pengamat Politik Rocky Gerung /Instagram @rockygerung.ofc
Pengamat Politik Rocky Gerung /Instagram @rockygerung.ofc /



GALAJABAR - Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP menegaskan bahwa pihaknya tegas akan mengajukan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai calon Kepala Otoritas Ibu Kota Negara (IKN) baru.

Menurut Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDIP, Hasto Kristiyanto dirinya menilai bahwa sosok Ahok memenuhi syarat untuk menjadi Kepala Otoritas IKN.

"Tapi, siapa yang akan diputuskan, kami serahkan kepada Presiden Jokowi," ucapnya dilansir Galajabar dari Antara pada Jumat 28 Januari 2022.

"Hanya saja, PDIP punya nama-nama calon yang memenuhi syarat untuk menjadi Kepala Otorita IKN, termasuk Pak Basuki Tjahaja Purnama, Beliau juga punya kepemimpinan yang cukup baik, selama menjadi wakil gubernur dan gubernur di Jakarta," tambahnya.

Baca Juga: Angin Segar bagi Maling Uang Rakyat! Korupsi di Bawah Rp50 Juta Tak Perlu Dipenjara

Meski begitu, Hasto mengatakan PDIP menyerahkan sepenuhnya keputusan kepada Presiden Jokowi.

"Itu kami serahkan sepenuhnya kepada Presiden, hanya saja ketika partai diminta kami punya nama-nama yang memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh Bapak Presiden," jelasnya.

"PDIP menyakini siapa pun yang ditetapkan itu memenuhi kualifikasi yang diharapkan PDIP," lanjutnya.

Kabar Ahok akan memimpin IKN tersebut lantas turut ditanggapi oleh pengamat politik, Rocky Gerung.

Baca Juga: Anak Kedua Nagita, Rayyanza Malik Ahmad Bikin Publik Terkesima dengan Harga Bajunya yang Capai Segini

Menurut Rocky Gerung, munculnya nama Basuki Tjahaja Purnama sebagai calon yang akan memimpin IKN baru ini nantinya akan membuat publik bertanya-tanya.

"Di belakang itu orang ingat lagi kenapa mesti Ahok yang ditaruh di situ, walaupun saya nggak anggap bahwa nggak penting banget," ucapnya.

"Karena saya menolak (pemindahan IKN), mau otoritas siapa kek, wong saya nggak suka pemindahan kok," sambungnya.

Tak berhenti di situ, pengamat politik tersebut menilai bahwa nantinya akan muncul asumsi bahwa dipilihnya Ahok adalah bentuk dendam kepada Anies Baswedan.

Baca Juga: Ilmuan Temukan Subvarian Omicron yang Sulit Terdeteksi, Butuh Strategi Pencegahan untuk Pencegahannya

Ia menuturkan, jika memang ingin memindahkan IKN, maka untuk pemimpinnya bisa langsung memindahkan Anies saja ke ibu kota baru tersebut.

"Waktu nama Ahok dimunculkan, orang ingat lagi 'wah ini cuma karena dendam supaya mau meledek Anies'. Kan kalau mau masuk akal, Anies aja dipindahin ke situ, kan lebih masuk akal, Anies lebih ngerti dan Anies ada dalam proses pembicaraan awal ini," terangnya.

"Tapi begitu nama Ahok muncul, lalu antropologi yang lama itu keluar lagi 'oh ini sebetulnya dendam lama, karena itu mau dipulihkan'. Ya semacam ada keangkuhan sebetulnya 'kita dulu kalah, sekarang kita jadiin lagi Ahok'," tutur Rocky.

Baca Juga: Update Harga Emas di Pegadaian Hari Ini 28 Januari 2022: Antam dan UBS Ambruk, Turun Hingga 20 Ribu

Lebih lanjut, Rocky Gerung menegaskan bahwa Presiden Jokowi tidak paham akan adanya soal-soal sentimen di masa lalu yang akan kembali menyeruak jika nama Basuki Tjahaja Purnama dimunculkan.

"Pak Jokowi nggak paham sih, kalau Pak Jokowi paham apa yang disebut citizenship dia mengerti bahwa nanti kalau ini (Ahok) dimajukan, dendam lama itu muncul, jadi jangan," jelasnya.***

Editor: Noval Anwari Faiz

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x