Pertanian Organik Jadi Pilihan, Ini yang Dilakukan Dedi Mulyadi di Subang

- 1 Maret 2023, 14:17 WIB
Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi dialog dengan petani terkait pertanian organik.
Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi dialog dengan petani terkait pertanian organik. /ist/

Campuran untuk Hama

Sementara untuk hama, Ahmad menggunakan campuran belerang, soda api, garam dan tiga liter air. Campuran bahan tersebut kemudian disemprot untuk membasmi hama tekuk leher.

Berbeda dengan yang lain, pertanian organik di Lembur Pakuan justru memanfaatkan hama keong emas dibandingkan dengan membasminya. Keong emas dikumpulkan dalam tong dan dibiarkan membusuk untuk diambil airnya.

"Airnya ditambah gula dan Yakult (minuman probiotik). Kan ini padi sehat, Yakult itu katanya sebagai vitamin. Setelah itu disemprot cukup sekali dan hasilnya sudah bagus seperi sekarang," ucap Ahmad.

Baca Juga: Kenali Ciri Ciri dan Gejala Wabah Difteri yang Jadi KLB, Salah Satunya Cara Penularan sama dengan Covid-19

Kang Dedi Mulyadi sendiri berambisi mengubah pertanian menjadi organik agar petani semakin makmur. Jika terus seperi sekarang dengan kondisi pupuk langka, obat-obatan mahal dan harga gabah yang dipatok murah malah akan memiskinkan petani.

"Kalau mau mengubah petani menjadi makmur, petani sehat, padi sehat, sawah sehat, sehat dari kapitalisasi itu caranya berubah ke pertanian organik. Jadi tidak butuh lagi pestisida, urea, KCL, semua pabrikan, tapi semua diubah mandiri. Nanti setiap petani didorong untuk memiliki ternak," kata Kang Dedi.

Menurut Kang Dedi paradigma yang juga perlu diubah adalah pemahaman petani mengenai hewan ternak. Sebab selama ini petani hanya mengutamakan daging ternak, sedangkan yang paling utama adalah kotorannya.

Baca Juga: Sidang Mahkamah Agung, Empat Saksi Kompak Jawab Tidak Tahu Soal Barang Bukti Tulisan Form Putusan

"Kalau daging hanya sekali ternak dijual saat waktu tertentu. Sedangkan kotoran dan air kencing ternak bisa terus digunakan untuk kebutuhan pertanian," ucapnya.

Dalam membangun pertanian organik di Lembur Pakuan, Kang Dedi dibantu oleh seorang staf khusus bernama Aswin. Meski bukan seorang yang 'bergelar' namun Aswin mampu mengembangkan segala potensi yang ada untuk pertanian organik.

Halaman:

Editor: Reza Rafaeza


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x