Risman Daryusman Budidayakan Ikan Koi dengan Memanfaatkan Lahan Sawah

- 15 Maret 2021, 18:35 WIB
Ketua Pemuda Pancasila Pimpinan Anak Cabang (PP PAC) Kecamatan Ibun Kabupaten Bandung Risman Daryusman saat meninjau lokasi pembesaran ikan koi pada lahan sawah di Kampung Kosambi Desa Mekarwangi Kecamatan Ibun Kabupaten Bandung, Senin 15 Maret 2021.
Ketua Pemuda Pancasila Pimpinan Anak Cabang (PP PAC) Kecamatan Ibun Kabupaten Bandung Risman Daryusman saat meninjau lokasi pembesaran ikan koi pada lahan sawah di Kampung Kosambi Desa Mekarwangi Kecamatan Ibun Kabupaten Bandung, Senin 15 Maret 2021. /Engkos Kosasih/Galajabar/
GALAJABAR - Budidaya ikan koi memiliki prospek cerah dalam mengangkat perekononian masyarakat. Harga ikan hias asal Jepang ini cukup tinggi dengan jumlah penggemar tersebar tak hanya di kota tapi juga pelosok desa.
 
Salah seorang yang kini mencoba budidaya ikan koi adalah Risman Daryusman warga Kecamatan Ibun, Kabupaten Bandung.
 
Risman merupakan Ketua Pemuda Pancasila Pimpinan Anak Cabang (PP PAC) Kecamatan Ibun mengajak pemuda setempat dalam membudayakan ikan koi.
 
 
Kolam yang digunakan untuk budidaya ikan koi dengan memanfaatkan  lahan sawah yang belum ditanami padi di Kampung Kosambi,  Desa Mekarwangi, Kecamatan Ibun.
 
Di kampung tersebut ada sejumlah petak lahan sawah yang ditanami anakan ikan koi yang belum lama  menetas dan langsung ditanam di lahan sawah tersebut 
 
Risman mengatakan, lahan sawah yang ditanami ikan koi dalam proses pembesaran  selama 40 hari. 
 
 
"Setelah 40 hari tanam, bisa langsung dipanen dan ikan koinya bisa dialihkan ke kolam lainnya. Ikan koi yang dipanen di lokasi pembesaran itu, jelang masa tanam padi. Soalnya, kita dalam proses pembesaran ikan koi di lahan sawah itu, sebelum masa tanam padi setelah pemiliknya menyediakan penyemaian padi untuk siap ditanam. Bisa juga dengan sistem mina padi, selain menanam padi pada lahan yang sama juga bisa ditanami ikan koi," paparnya, Senin 15 Maret 2021.
 
Lebih lanjut Risman mengatakan, budidaya ikan koi ini, dalam upaya mendulang "emas" pada lahan tandus atau lahan yang tidak produktif setelah lahan pertanian padi itu dipanen.
 
"Kita memanfaatkan lahan kosong (lahan pertanian padi), untuk ditanami ikan koi dalam proses pembesaran," katanya. 
 
 
Ia mengatakan, pemanfaatan lahan tidur itu, setelah ditanami ikan koi sangat besar manfaatnya.
 
Pemilik lahan turut diuntungkan, biasanya setelah masa  panen lahan tidak bisa  langsung ditanami sehingga tidak produktif. Namun dengan ditanami ikan koi ada pendapatan tambahan.
 
"Nilai jual  ikan koi antara ratusan ribu  sampai jutaan rupiah, bahkan ada yang mencapai ratusan juta rupiah. Agar berhasil para pemuda terlebih dahulu dibina," tuturnya. 
 
 
Menurutnya, proses pembesaran ikan koi itu tak bisa menggunakan sarana akuarium, karena tak optimal.
 
"Menggunakan akuarium itu rawan mati dan tak bisa bertahan lama, apalagi dengan jumlah ikan yang banyak ikannya mudah mati. Makanya, proses pembesaran budidaya ikan koi lebih efektif di lahan sawah dengan kecukupan air bersih," katanya. 
 
Ia mengatakan untuk mendorong anggota Pemuda Pancasila agar berhasil dalam budidaya ikan koi, pihaknya sudah menyiapkan puluhan ekor indukan ikan koi.
 
Bahkan di antara indukan itu sudah bertelur dan menetas, dan anakan ikan koinya dibesarkan di lahan sawah tersebut. 
 
 
"Budidaya ikan koi merupakan peluang ekonomi bagi anggota  Pemuda Pancasila maupun warga lainnya. Sebab, dari proses pembesaran ikan koi itu mendapatkan keuntungan dari bagi hasil pemeliharaan ikan koi yang dibesarkan di lahan sawah," tuturnya. 
 
Dikatakan Risman, semakin tertarik dalam budidaya ikan koi itu, setelah melihat cukup banyak para penghobi ikan koi. Sementara yang melakukan budidaya ikan tersebut masih minim, sehingga peluang pasar ikan koi sangat terbuka luas. 
 
"Budidaya ikan koi dalam upaya memberdayakan masyarakat, selain anggota  Pemuda pPancasila bisa belajar bagaimana untuk mengembangkan ikan koi tersebut. Kita juga bekerja sama dengan Pak Ujang Ali dan Pak Candra, yang membimbing para pemuda maupun warga lainnya bagaimana proses budidaya ikan koi," tuturnya. 
 
 
Risman berharap dengan adanya proses pembelajaran budidaya ikan koi dari mulai penyampaian materi hingga praktik langsung di lapangan, para pemuda lebih paham bagaimana mengembangkan budidaya ikan koi. 
 
"Termasuk mengetahui budidaya ikan koi dari mulai larva sampai ke anakan ikan kecil sampai dijual ke pasaran dan memiliki indukan ikan koi untuk pengembangannya.  Indukan ikan koi itu bisa menjadi modal untuk terus melestarikan ikan koi tersebut," ujarnya.
 
Risman pun berharap dengan adanya budidaya ikan koi tersebut dapat mengurangi pengangguran, terutama di kalangan para pemuda usia produktif. 
 
 
"Ini dalam upaya memberdayakan anggota Pemuda Pancasila. Kebetulan kita memiliki indukan ikan koi yang bisa digunakan untuk budidaya ikan koi. Indukan ikan koi itu dibeli dari Blitar Jawa Timur. Setelah indukan ikan koi itu bertelur dan telurnya menetas, kemudian anakannya dibagikan untuk dibesarkan di lahan sawah atau kolam," katanya. .*** 

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x