Kesbangpol Jabar Berkomitken Kuat Menjaga Tolerasi Antar Umat Beragama

- 19 April 2023, 16:45 WIB
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Jawa Barat, R Iip Hidayat.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Jawa Barat, R Iip Hidayat. /Portal Bandung Timur/may nurohman/

GALAJABAR - Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Jabar berkomitmen kuat menjaga toleransi antar umat beragama yang hidup di Jawa Barat.

Untuk mengetahui sejauh mana tingkat toleransi tersebut, Kesbangpol bekerja sama dengan lembaga Indonesian Politic Research and Consulting (IPRC) melakukan survei tentang toleransi di Jabar.

Kepala Badan Kesbangpol Jabar Iip Hidajat menuturkan, survei tersebut bertujuan untuk melihat tingkat toleransi di Jabar. Survei tersebut dilaksanakan di 27 kabupaten/kota pada Maret 2023 dan melibatkan 1.200 responden.

Baca Juga: 25 Lokasi Sholat Idul Fitri Muhammadiyah di Kota Bandung Pada 21 April 2023

Baca Juga: Tata Cara Salat Gerhana Matahari atau Salat Kusuf yang Diprediksi Terjadi pada 20 April 2023

Hasil survei, ujar Iip, akan menjadi dasar Pemda Provinsi Jabar dalam mengambil kebijakan, khususnya untuk memperkuat toleransi di Jabar.

"Nantinya, hasil dari survei tersebut dapat menjadi tolok ukur atau dasar pertimbangan kami dalam mengambil kebijakan. Hal apa saja yang perlu ditingkatkan, hal apa saja yang memang sudah baik," papar dia, Rabu, 19 April 2023.

Hasil penelitian menunjukkan 90,6 persen responden menyatakan bersedia bertetangga dengan orang lain yang berasal dari agama lain.

Kemudian 88,9 persen responden menyatakan bersedia memberi bantuan pada tetangga yang berasal dari orang lain, dan 92,2 persen responden menyatakan bersedia berteman dengan orang yang berasal dari agama lain.

Baca Juga: Kinerja Membaik, BNI Terus Lakukan Transformasi, Begini Langkah Langkahnya

Kemudian, 90,8 persen responden menyatakan ajaran agamanya mengajarkan untuk bergaul dan menghormati penganut agama lain.

Lalu, sebanyak 92,6 responden menyatakan setuju terhadap pernyataan 'hidup berdampingan antar-pemeluk agama tidak terhindarkan bagi bangsa Indonesia yang majemuk, maka tidak perlu saling menghina'.

Selain itu, 92,1 persen responden menyatakan setuju terhadap pernyataan 'Pemerintah harus melindungi kelompok yang mendapat kekerasan dari kelompok lain'.

Sedangkan 69,9 persen responden lain menyatakan setuju terhadap pernyataan 'setiap orang punya hak untuk beribadah, maka acara keagamaan apapun di lingkungan saya tidak boleh dilarang/dihentikan'.

Iip menuturkan, ada banyak upaya yang telah, sedang, dan akan dilakukan Badan Kesbangpol Jabar untuk menjaga toleransi, di antaranya menggelar dialog antarsuku dan agama terutama di kalangan milenial.

Baca Juga: Rawan Kepadatan Pemudik di Rest Area KM 207 Cirebon, Polisi Lakukan Hal Ini

Baca Juga: Cara Membuat Ketupat Lebaran yang Enak dan Anti Gagal

"Salah satunya kami menggelar secara rutin Jambore Kebangsaan. Para pesertanya kaum milenial dari suku dan agama yang berbeda yang ada di Jawa Barat. Di situ kita diskusi problem solving dan lain-lain dengan menghadirkan berbagai narasumber agar lebih terarah," papar Iip.

Hasil dari dialog tersebut, kata Iip, cukup signifikan mengubah pola pikir kaum milenial di Jabar menjadi lebih terbuka wawasan, lebih moderat dan tidak emosional.

Selain Jambore Kebangsaan, Badan Kesbangpol Jabar juga telah melakukan kegiatan lain untuk memupuk toleransi dan persatuan, seperti Jambore Ormas, Duta Bela Negara, Bangkit Milenial Fest.***

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah