Biar Lebih Optimal, Pemkot Bandung Ubah Mazhab Pengelolaan Sampah

- 15 Oktober 2020, 17:34 WIB
Kepala DLHK Kota Bandung Sopyan Hernadi.
Kepala DLHK Kota Bandung Sopyan Hernadi. /foto Humas Pemkot Bandung/


GALAJABAR - Pengelolaan sampah di Kota Bandung tak lagi menggunakan mazhab T2T (TPS ke TPA) melainkan H2H (hulu ke hilir). Semua sampah di Kota Bandung harus dioptimalkan sebelum akhirnya sampai ke pengolahan akhir.

"Karena urusan sampah ini berlanjut. Maka pengelolaan sampah tidak hanya berbicara terkait membersihkan sampah dari pandangan mata saja," Kepala Bidang Kebersihan pada Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Bandung, Sopyan Hernadi pada acara Bandung Menjawab di Balai Kota Bandung, Kamis 15 Oktobe 2020.

"Pengelolaan sampah itu harus runut mulai dari hulu (pengumpulan) hingga hilir (proses pengolahan akhir)," imbuhnya.

Baca Juga: Seluruh Pimpinan KPK Dapat Mobil Dinas Seharga Miliaran Rupiah

Untuk itu, DLHK tengah berupaya agar pengelolaan sampah bisa semakin baik.

Menurut Sopyan, pengelolaan sampah memiliki dua pemahaman dasar, yaitu terkait dengan pemanfaatan sampah sebagai sumber daya dan pelayanan publik.

Sebagai sumber daya, terang Sopyan, sampah bisa menjadi alternatif profit center. Namun sebagai pelayanan publik, pengelolaan sampah merupakan "cost center".

Baca Juga: Larangan Dicabut, AS Akan Sambut Prabowo untuk Membicarakan Kerja Sama Pertahanan

Sehingga, program Kang Pisman (Kurangi, Pisahkan, dan Manfaatkan sampah) memang harus terus disosialisasikan. Edukasi tentang Kang Pisman harus terus dilakukan kepada masyarakat.

"Kang Pisman mengajarkan kepada masyarakat untuk mengubah pola pikir food waste (setiap makanan hanya akan menjadi sampah organik) menjadi waste to food (mengubah sisa makanan menjadi makanan kembali)," jelasnya.

Halaman:

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x