GALAJABAR - Pada tanggal 2 Juni 1994, gempa bumi pernah melanda wilayah Jawa Timur hingga menyebabkan tsunami 7 jam setelahnya.
Gempa bumi tersebut berpusat di Samudra Hindia sekitar pukul 18.17 WIB yang melanda wilayah Jawa timur khususnya Banyuwangi.
Gempa tersebut berkekuatan 7.5 Magnitudo sehingga menyebabkan tsunami tujuh jam setelah guncangan itu terjadi.
Baca Juga: Deretan Jurusan Kuliah yang Cocok untuk Seorang Introvert, Bisa Kuliah Santai Tanpa Banyak Bicara!
Gelombang tsunami lalu terjadi pada 3 Juni 1994 yang menghantam pesisir pantau selatan Jawa Timur bagian timur tepatnya di wilayah Kabupaten Banyuwangi.
Kejadian tersebut kemudian merusak pemukiman warga di pesisir selatan Kabupaten Banyuwangi di antaranya Pantai Plengkung, Pantai Pancer dan Pantai Rajegwesi yang rata dengan tanah.
Dikutip Galamedia melalui beberapa sumber, gelombang tsunami tersebut terjadi pada pukul 01.00 dini hari disaat warga sedang tertidur pulas.
Baca Juga: Waktunya Diperpanjang, Cek Saldo dan Tarik Tunai Masih Gratis Lho, Tak Perlu Takut Saldo Terkuras!
Tercatat sebanyak 215 korban jiwa dalam kejadian tersebut serta ribuan perumahan warga rata dengan tanah.
Dampak dari tsunami tersebut dirasakan oleh salah satu pelancar bernama John Philbin yang tinggal di bibir pantai Plengkung.
John menyebutkan saat terjadi tsunami tersebut menggambarkan ombak yang sangat besar dan sangat cepat seperti kereta api.
Baca Juga: Menag Yaqut Imbau Tak Pilih Penceramah yang Ngomong Jorok, Ceramah Gus Miftah Jadi Sorotan
Menanggapi hal itu pemerintah membuat peraturan tidak boleh membangun pemukiman di jarak 1 km di garis pantai. Hal tersebut dimaksudkan untuk meminimalisir bencana tersebut terulang kembali.***