Jakarta Kewalahan, Jenazah Covid-19 Terpaksa Diangkut Menggunakan Truk

23 Juni 2021, 21:45 WIB
Petugas bersiap menurunkan jenazah yang akan dimakamkan dengan protokol COVID-19 dari dalam mobil ambulans di TPU Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara, Senin (21/6/2021). /ANTARA/

GALAJABAR -Menyusul lonjakan kasus positif dan angka meninggal pasien Covid-19 di Jakarta dalam beberapa hari terakhir membuat ambulans kewalahan.

Akibatnya jenazah harus diangkut dengan menggunakan truk. Satu truk mampu memgangkut sampai tujuh peti mati.

"Dinas Pemakaman tidak sanggup, sudah capek semuanya. Sampai jam 6 sore tadi saja sudah 146 jenazah, sisanya masih ditaruh. Hari ini diangkat karena ambulans tidak mungkin lagi, akhirnya dengan truk berkapasitas delapan peti mati," kata Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) DKI Edi Sumantri saat rapat di Komisi C bidang Keuangan DPRD DKI Jakarta, Rabu 23 Juni 2021.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 24 Juni 2021: Temukan Bukti Baru Lagi, Al Jebak Elsa dan Ricky

Ia menambahkan, langkah tersebut juga membutuhkan dana yang tidak sedikit dan hampir dipastikan menguras lagi dana belanja tidak terduga (BTT) DKI yang saat ini diarahkan untuk penanganan COVID-19.

Dalam rangka pemakaman tersebut, BTT DKI dikucurkan pada Dinas Pertamanan dan Hutan Kota yang mencapai Rp13,02 miliar.

Rinciannya, untuk pengadaan peti jenazah, baju alat pelindung diri atau APD senilai Rp4,63 miliar, penyaluran insentif bulan Januari hingga Maret 2021 mencapai Rp5,22 miliar dan pengadaan peti jenazah, masker sarung tangan karet senilai Rp3,16 miliar.

Baca Juga: Usulan Aldi Taher Pada Jerinx Sid dan BCL Jadi Bulan-bulanan Warganet: Urusannya Maut!

 Di sisi lain, sebagaimana dikutip galajabar dari Antara, Dinas Kesehatan DKI Jakarta memproyeksikan jumlah kasus aktif di Ibu Kota dapat menyentuh di angka 218 ribu hingga akhir Agustus 2021.

Proyeksi itu dibarengi dengan variabel temuan varian baru Covid-19 di DKI Jakarta beberapa waktu terakhir.

"Hal ini terkait dengan adanya prediksi varian baru yang menjadi perhitungan kita. Jadi, kami menghitung kasus aktif harian di DKI Jakarta itu sangat luar biasa," kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti, Senin (21/6/2021).

Baca Juga: Eks Petinggi BUMN Ramalkan Satu Lagi Perusahaan Pelat Merah Bakal Bernasib Seperti Garuda Indonesia

Widyastuti menerangkan posisi tertinggi kasus aktif tahun lalu mencapai 26 ribu pasien dalam kurun waktu satu hari. Malahan, Widyastuti menerangkan, kasus aktif Covid-19 di DKI Jakarta saat ini sudah melampaui angka 30 ribu kasus per hari.

"Kalau kita lakukan prediksi ini bisa sampai tembus kasus aktif harian itu mencapai lebih dari 70 ribu. Bahkan, kalau sampai Agustus bisa mencapai 218 ribu," tutur Widyastuti.

 Dia menuturkan proyeksi itu dibuat untuk mempersiapkan sejumlah skenario mitigasi terkait penanganan lonjakan kasus konfirmasi positif Covid-19 di sejumlah layanan kesehatan Ibu Kota.

Baca Juga: Uus Sindir Jerinx Soal Covid-19: Jangan Bilang Gak Percaya, Padahal Mah Cuma Sekedar Berpikir Nalar

Dengan demikian, dia meminta adanya intervensi yang lebih tegas terkait pembatasan mobilitas warga dari pemerintah pusat dan provinsi.

"Kalau tahun lalu secukupnya hanya di Jakarta dan sekitarnya, tetapi tentu dengan tahun ini karena maraknya di provinsi lain bisa diharapkan pembatasan yang lebih luas," tandasnya.***

Editor: Dicky Mawardi

Tags

Terkini

Terpopuler