GALAJABAR - Anggota DPR RI yang terpapar Covid-19 direncanakan mendapat fasilitas hotel berbintang dan layanan spesial lainnya untuk isolasi mandiri (isoman).
Layanan itu dikhususkan bagi legislator yang terpapar Covid-19 namun hanya Orang Tanpa Gejala (OTG) dan gejala ringan.
Pemberian fasilitas itu tertuang dalam Keputusan Sekretariat Jenderal Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI bernomor SJ/09596/SETJEN DPR RI/DA/07/2021 yang ditandatangani Sekretaris Jenderal Indra Iskandar.
Setidaknya ada dua hotel yang disiapkan, yakni Ibis Budget Grogol Petamburan, Jakarta Barat dan Hotel Oasis Atrium Senen, Jakarta Pusat.
Tak cuma anggota DPR, fasilitas itu bisa juga 'dinikmati' oleh tenaga ahli maupun staf DPR yang terpapar Covid-19.
Baca Juga: Juru Bicara Beri Penjelasan Soal Omongan Luhut Minta SBY Tiru B.J. Habibie
Selain tempat, ada sejumlah fasilitas lainnya yang bakal diberikan jika anggota dewan positif Covid-19.
Mulai dari makan tiga kali sehari (pagi, siang, dan malam), laundry tiga potong baju per hari, free Wi-Fi dan parkir dan konsultasi dokter melalui telepon setiap hari (Dr Fahri dari Laboratorium Amelia Clinic dan Prolepsis),
Bahkan selama melakukan isoman, mereka juga bakal mendapat fasilitas kunjungan dokter atau perawat 2-3 kali, memperoleh vitamin dan satu kali tes PCR di hari ke-7.
Pro kontra terkait pemberian fasilitas spesial itu muncul. Bahkan banyak suara yang meminta agar fasilitas tersebut tak jadi diberikan.
Salah satunya datang dari Anggota Komisi 1 DPR RI dari Fraksi NasDem, Muhammad Farhan. Ia secara tegas menolaknya.
Menurut Farhan, kebijakan itu berlebihan di tengah kondisi masyarakat yang justru kesulitan memperoleh layanan kesehatan.
Baca Juga: Usai Diterpa Berbagai Masalah, Tagar #JagaPDKawalDemokrasi Bergema, Netizen Kompak Bela Demokrat
"Tidak pada tempatnya anggota DPR RI diistimewakan, sudah seharusnya itu disadari oleh semua anggota legislatif," kata Farhan dalam keterangan persnya, Kamis 29 Juli 2021.
Farhan menegaskan, anggota DPR sama dan setara dengan masyarakat. Oleh karena itu, sudah selayaknya masyarakat juga diperlakukan dengan layak dan adil dalam pemberian layanan kesehatan publik.
Bagi Farhan, fasilitas spesial itu lebih baik dialokasikan untuk kepentingan masyarakat.
Kembali ia menyatakan, Fraksi NasDem secara tegas menolak fasilitas isolasi mandiri di hotel bintang tiga itu.
"Kita berempati dulu saat sekarang ini. Anggota DPR tidak dipaksa untuk tiap hari bekerja di kantor, tapi juga melakukan PPKM, maka risikonya rendah," tuturnya.
"Kalau terinfeksi Covid-19 dan memang tidak bisa isolasi mandiri di rumah jabatan, sudah sewajarnya anggota DPR isoman dengan upaya sendiri," sambung mantan presenter ini.
Di masa seperti sekarang ini, lanjut Farhan, seharusnya anggota DR RI meningkatkan kenerjanya dalam penanganan Covid-19.
Baca Juga: Harga Emas di Pegadaian 29 Juli 2021: Antam Stabil, UBS Naik-naik Tipis
Terlebih di tengah banyaknya warga miskin yang semakin kesulitan akibat PPKM Darurat.
"Jangan sampai kebijakan tersebut membuat kepercayaan publik terhadap DPR merosot. Jangan pula muncul kesan DPR dan masyarakat berjarak dengan adanya pemberian fasilitas khusus tersebut," katanya.
Di tengah keluarnya kebijakan fasilitas hotel bagi anggota dewan, Farhan pun memastikan, saat ini DPR mendukung penuh penggunaan APBN untuk menangani Covid-19 hingga ranah masyarakat yang terdampak terutama pada fasilitas kesehatan (faskes).
"Faskes milik pemerintah pusat dan daerah masih harus ditambah untuk kepentingan banyak orang, terutama masyarakat yang tidak mudah akses ke faskes," jelas dia.
"DPR berkomitmen memberi dukungan peningkatan APBN untuk layanan kesehatan publik, khususnya menghadapi pandemi yang membawa krisis sekarang ini," ujarnya.
"DPR RI bagian tidak terlepaskan dari upaya perjuangan bersama menghadapi permasalahan bangsa," tandas Farhan.***