Ngabalin Sebut Tidak Patut Manusia Bertuhan Menjelekkan Pemimpin dan Negaranya

19 Agustus 2021, 10:55 WIB
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Kepresidenan (KSP), Ali Mochtar Ngabalin. /Instagram @MochtarAli

GALAJABAR - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Ali Mochtar Ngabalin kembali angkat bicara kepada pihak yang selalu melontarkan kritik kepada pemerintah namun disertai narasi hinaan.

Meski tak disebutkannya siapa pihak yang dimaksud, Ngabalin memberikan pesan agar para pengkritik itu tak hanya pandai menyalahkan orang lain.

"Salam INDONESIA TANGGUH. Jangan biarkan dirimu pandai menyalahkan orang lain dengan kegagalanmu, mengapa engkau memfitnah dan nyinyir tapi katamu mengkritisi ah?," kata Ngabalin melalui akun Twitternya @AliNgabalinNew dilihat Galamedia Kamis, 19 Agustus 2021.

Dikatakan Ngabalin bahwa budaya ketimuran tidak mengenal membicarakan orang lain dengan penuh kebencian.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 19 Agustus 2021: Al Mencari Tes DNA Ilegal yang Digunakan Nino

"Budaya ketimuran kita tidak membincangkan orang lain dengan penuh kebencian," tulisnya.

Ditegaskannya bahwa tidak patut seorang manusia bertuhan menjelekkan pemimpin dan negaranya.

"Tidak patut bagi manusia bertuhan menjelekkan PEMIMPIN dan NEGARAnya." pungkas Ngabalin.

Selama ini Ngabalin memang kerap buka suara atas beberapa kritikan yang dilontarkan kepada pemerintah khususnya Presiden Jokowi.

Baca Juga: Partai Megawati Mendadak Diserbu Netizen, 'PDIP Biang Kerok' Trending di Twitter, Ada Apa?

Belum lama ini, Ngabalin dibuat berang dengan mencuatnya mural 'Jokowi 404: Not Found yang muncul di Tangerang.

Ia menyinggung soal adanya pasal penghinaan di KUHP berkaitan dengan gambar wajah Presiden Jokowi itu.

"JOKOWI dilukis (Mural 404: Not Found) ini ada pasal penghinaan di KUHP 310 (2)," kata Ngabalin lewat cuitan Twitternya Senin, 16 Agustus 2021 yang lalu.

Ngabalin juga menyindir ada pihak yang justru menyebut narasi penghinaan itu dengan dalih kebebasan berekspresi.

Baca Juga: Pakar UNIS: Jokowi Harus Tegas Menyikapi Mafia Tanah, Biar Tak Jadi Utang Politik

"Tapi ada pengamat berwatak kadal kadrun bilang ini kebebasan berekspresi OMG," sambung Ngabalin.

Ia melanjutkan dan menyebut bahwa hanya warga negara kelas kambing yang tidak memiliki peradaban dengan menghina kepala negara.

"Hanya warga negara kelas kambing yang tidak punya peradaban, menghina kepala negara. #JokowiAdalahKita." tandasnya.***

Editor: Dadang Setiawan

Tags

Terkini

Terpopuler