Soal Kenaikan Harta, Novel Bamukmim Tuding Pemerintahan Terima Korupsi Bansos: Harus Diaudit

14 September 2021, 19:21 WIB
Novel Bamukmin./Pikiran Rakyat /

GALAJABAR – Wakil Sekretaris Persaudaraan Alumni (PA) 212, Novel Bamukmim turut menyoroti kenaikan harta pejabat negara selama pandemi Covid-19.

Sebelumnya, sebanyak 70,3 persen pejabat negara mengalami kenaikan harta kekayaan selama pandemi Covid-19 terjadi.

Hal ini diungkapkan langsung oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melalui Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) dalam situs https://www.elhkpn.kpk.go.id/ pada 2020-2019 yang dilaporkan secara periodik.

Baca Juga: Kejar Target 80 Persen Vaksinasi, Bupati Bandung: Butuh 40 Ribu Dosis Vaksin Per Hari

Melalui laporan tersebut, didapati harta Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengalami kenaikan sekitar Rp8,8 miliar.

Tahun 2019, kekayaan Jokowi diketahui tercatat sebesar Rp54.718.200.893. Sementara tahun 2020, kekayaan presiden ke tujuh itu menjadi Rp63.616.935.818.

Sebagian pihak beranggapan, kenaikan tersebut masih terbilang normal. Mengingat, selain menjadi presiden, Jokowi juga memiliki sumber penghasilan lain, yakni sebagai pengusaha.

Baca Juga: Habis Gelap Terbitlah Terang, Netizen Se-Indonesia Mendadak Kompak Dukung Keputusan Ayu Ting Ting di Instagram

Namun berbeda dengan pendapat Novel.

Dia mengatakan, kenaikan tersebut merupakan potret ketidakpedulian Jokowi terhadap rakyat kecil.

Bahkan, menurutnya, eks Wali Kota Solo itu hanya melakukan pencitraan saja.

“Akhirnya semua tahu mana pemimpin yang membela rakyat dan negaranya tercermin dari potret kehidupannya, karena sibuk dengan pencitraannya agar disangka orang baik dan merakyat,” ujarnya pada wartawan, Senin, 13 September 2021.

Baca Juga: PERINGATAN! Pengendara yang Masuk Kota Cimahi Hindari Jalan Ini

Novel juga menyinggung kasus penembakan pada enam Laskar Front Pembela Islam.

“Orang seperti itu bukan orang baik, karena orang baik tidak perlu sibuk membangun pencitraan. Apalagi dengan cara berbohong, bisa tega-teganya mengkriminalisasi ulama bahkan bisa terjadi pembantaian keji terhadap enam Laskar FPI,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Novel bertanya-tanya, mungkinkah Jokowi serta jajaran kabinetnya terlibat korupsi bantuan sosial (bansos).

Baca Juga: Ada 80 Kode Redeem FF 14 September 2021 Segera Klaim di reward.ff.garena.com/id dan Dapatkan Item Langka

Dia juga meminta pihak berwajib untuk segera mengaudit harta dan sumber pemasukan mereka.

“(Rakyat kesulitan) kok, bisa ada pejabat negara bertambah kekayaannya. Wajib diaudit apakah aliran korupsi bansos masuk ke kantong pribadinya atau keluarganya.”

“Dugaan mafia Covid-19 atas bisnis vaksin atau alat kesehatan dan cek kesehatan melalui swab dan PCR, sehingga bisa tahu kejahatan kemanusian yang biadab dengan ratusan ribu nyawa melayang,” ungkapnya.

Baca Juga: Sejumlah Artis Terpesona dengan Kegagahan hingga Beri Pujian pada Sang Desainer: Ganteng dan Cakep Banget!

Di akhir pernyataannya, Novel kembali berjanji jika suatu hari diberikan kesempatan sebagai wakil presiden, dirinya siap miskin demi rakyat.

“Insyaallah dengan izin Allah. Kalau Allah jadikan saya wapres, maka saya siap miskin dan apa yang saya dapat semua buat rakyat,” pungkasnya. ***

Editor: Dicky Mawardi

Tags

Terkini

Terpopuler