Network
GALAJABAR - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri mengungkapkan alasan penangkapan Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo, Rabu 25 November 2020 dini hari tadi.
Menurut Firli, Edhy yang ditangkap tak lama setelah pulang dari Amerika Serikat, diduga terlibat dalam korupsi penetapan izin ekspor baby lobster.
"Yang bersangkutan diduga terlibat korupsi dalam penetapan izin ekspor baby lobster," ucap Ketua KPK, Firli Bahuri seperti dikutip dari Antara News, Rabu.
Baca Juga: KPK Tangkap Menteri KKP Beberapa Saat Setelah Tiba dari Amerika Serikat
Menurut Firli, politikus Partai Gerindra itu ditangkap di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, sepulang dari Honolulu, Amerika Serikat.
"Tadi malam Menteri Kelautan dan Perikanan diamankan KPK di Bandara 3 Soetta saat kembali dari Honolulu," kata Firli.
Edhy saat ini masih diperiksa di Gedung KPK, Jakarta.
Baca Juga: Nikmati Gratis Ongkir Sepuasnya dan Cashback Kilat di Shopee Gajian Sale!
"Sekarang beliau di KPK untuk dimintai keterangan, nanti akan disampaikan penjelasan resmi KPK. Mohon kita beri waktu tim kedeputian penindakan bekerja dulu," ungkapnya.
Penangkapan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo, membuat masyarakat mengingat kembali nama Susi Pudjiastuti.
Dikenal dengan ketegasannya, saat menjabat di era 2014-2019, nama Susi melambung karena kerap menanggelamkan kapal nelayan asing yang mencuri ikan di perairan Indonesia.
Baca Juga: Hot News, KPK Tangkap Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo
Perintah Susi yang terkenal dan diingat masyarakat yang ditujukan kepada kapal nelayan asing yang melakukan illegal fishing di laut Indonesia adalah, "Tenggelamkan!"
Di Twitter, "Bu Susi" langsung menjadi trending. Sejumlah netizen langsung berharap, Presiden Joko Widodo kembali menjadikan Susi sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan.
"Mr. President, please bring Bu Susi back," tulis akun @jh1343.
