Sri Mulyani : Anggaran Pemulihan Ekonomi Tahun 2021 Mencapai Rp403,9 Triliun

- 4 Januari 2021, 17:50 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat memberikan arahan pada acara Dialog Tutup Tahun Anggaran 2020 .
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat memberikan arahan pada acara Dialog Tutup Tahun Anggaran 2020 . /foto humas kemenkeu/

GALAJABAR -  Pemerintah mengalokasikan anggaran untuk program pemulihan ekonomi nasional (PEN) 2021 mencapai Rp403,9 triliun atau naik dari rencana sebelumnya Rp372,3 triliun.

Total anggaran program PEN Rp403,9 triliun tersebut difokuskan untuk alokasi terhadap enam bidang yaitu kesehatan, perlindungan sosial, sektoral K/L dan pemda, UMKM, pembiayaan korporasi, dan insentif usaha.

"Pemulihan ekonomi nasional akan terus didukung dalam APBN 2021," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam webinar bertajuk "Perempuan Berdaya Indonesia Maju: Refleksi Awal Tahun 2021 Quo Vadis Perempuan Indonesia" di Jakarta, Senin 4 Januari 2021.

Baca Juga: Pemkot Cimahi Tunda Pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka

Ia menyebut untuk bidang kesehatan mendapat alokasi sebesar Rp25,4 triliun dengan terdapat SILPA Earmark 2020 Rp47,07 triliun yang akan dimanfaatkan pada tahun ini.

Anggaran bidang kesehatan itu digunakan untuk pengadaan vaksin COVID-19, sarana dan prasarana program vaksinasi, imunisasi, laboraturium litbang, serta cadangan bantuan iuran BPJS keperluan bagi PBPU/BP.

Untuk bidang perlindungan sosial memiliki alokasi Rp110,2 triliun dengan fokus PKH bagi 10 juta KPM, kartu sembako Rp200 ribu per KPM, prakerja Rp10 triliun, dana desa, serta bansos tunai bagi 10 juta KPM dengan Rp200 ribu per KPM selama enam bulan.

Baca Juga: Iran Ancam Akan Mengubah Kapal Induk Amerika Serikat Menjadi Kapal Selam yang Tenggelam

Untuk bidang sektoral K/L dan pemda dialokasikan Rp184,2 triliun yang difokuskan pada dukungan pariwisata, ketahanan pangan, pengembangan TIK, pinjaman ke daerah, padat karya K/L, kawasan industri, serta cadangan belanja PEN.

Untuk bidang UMKM dan pembiayaan korporasi dialokasikan Rp63,84 triliun dengan fokus pada subsidi bunga KUR reguler, pembiayaan KUMKM, penempatan dana di perbankan, penjaminan losslimit, cadangan pembiayaan PEN.

Kemudian, juga digunakan untuk PMN kepada lembaga penjaminan (LPEI), PMN kepada BUMN yang menjalankan penugasan seperti PT Hutama Karya, PT ITDC, PT Pelindo III, dan PT KIW, serta penjamian backstop loss limit.

Baca Juga: Hanya Rp650 Juta, PAD Kota Cimahi Uji Kir Meleset 18 Persen dari Target, Lagi-Lagi Ini Penyebabnya..

Terakhir yaitu insentif usaha dialokasikan anggaran Rp20,26 triliun meliputi pajak ditanggung pemerintah (DTP), pembebasan PPh 22 impor, dan pengembalian pendahuluan PPN.

Sementara itu, realisasi anggaran PEN untuk tahun lalu yaitu hingga akhir 31 Desember 2020 adalah sebesar Rp579,78 triliun atau 83,4 persen dari pagu Rp695,2 triliun.

Realisasi tersebut meliputi bidang kesehatan Rp63,51 triliun dari pagu Rp99,5 triliun, perlindungan sosial Rp220,39 triliun dari pagu Rp230,21 triliun, serta sektoral K/L dan pemda Rp66,59 triliun dari pagu Rp67,86 triliun.

Baca Juga: Musda Apdesi Kabupaten  Bandung Segera Digelar, Inilah Nama-Nama yang Muncul Sebagai Kandidat Ketua 

Selanjutnya UMKM Rp112,44 triliun dari pagu Rp116,31 triliun, pembiayaan korporasi Rp60,73 triliun dari pagu Rp60,73 triliun, serta insentif usaha Rp56,12 triliun dari pagu Rp120,61 triliun.***

Editor: Dicky Mawardi


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x