Presiden Jokowi Optimis Pandemi Covid-19 Berakhir Usai Vaksinasi 178 Juta Warga

- 8 Januari 2021, 16:11 WIB
Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi. /Dok. Sekretariat Kabinet.


GALA JABAR - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyerahkan Bantuan Modal Kerja (BMK) sebesar Rp 2,4 juta sebagai tambahan modal bagi para pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat 8 Januari 2021.

Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi berharap tidak ada yang menyerah dengan adanya pandemi virus corona (Covid-19).

"Tapi berusaha dan bekerja keras. Pada suatu titik kita pasti akan kembali," kata Jokowi.

Disebutkan, mulai pekan depan pemerintah akan memulai vaksinasi Covid-19 dan Presiden Jokowi menjadi orang pertama yang akan divaksin.

Baca Juga: Sebut Ada Warga Pesimistis, Optimis, Pasrah dan Masa Bodoh, SBY Ungkap Sikapnya Sendiri Soal Vaksin

"Setiap orang dua kali disuntik. Jadi, hampir 400 juta akan disediakan vaksin. Sampaikan kepada keluarga, tetangga, dan teman agar disiplin. Jaga jarak. Harus disiplin. Jangan ke tempat kerumunan. Itu akan sangat mengurangi penyebaran Covid," katanya.

Ia menyebutkan, apabila masyarakat yang divaksin sudah mencapai 182 juta jiwa atau 70% dari jumlah penduduk Indonesia, maka akan tercipta suatu kekebalan komunal.

"Insyaallah, Covid-nya sudah stop," kata Jokowi.

Baca Juga: Menyedihkan, 8 Atlet Bulutangkis Indonesia Mendapat Hukuman dari BWF

Menurut Presiden Jokowi, pada tahun 2020 sampai hari ini, bangsa Indonesia bersama 215 negara lainnya menghadapi sebuah ujian dan cobaan sangat berat akibat merebaknya wabah Covid-19.

Selain sistem kesehatan menjadi porak-poranda, perekonomian nasional juga terjun ke jurang resesi.

"Alhamdulillah, kita masih beruntung tidak sampai lockdown," jelas Presiden Jokowi.

Jokowi mengungkapkan di negara-negara lainnya melakukan lockdown yang diberlakukan sampai tiga bulan. Pada tiga hari lalu, Kota London, Inggris, dan Bangkok (Thailand) juga menerapkan lockdown akibat peningkatan penyebaran Covid-19.

Baca Juga: Fahri Hamzah Minta Menteri Sosial Tak Sia-siakan Waktu, Rizal Ramli: Mbak Risma, Jangan Lebay

Bahkan, pada dua hari lalu otoritas Kota Tokyo, Jepang menerapkan keadaan darurat untuk membendung Covid-19.

"Kita di sini, meskipun aktivitas terbatas dan dibatasi protokol kesehatan ketat masih berusaha. Saya tahu ini bukan kondisi normal karena saya bertemu orang," katanya.

Menurutnya, Covid-19 menyebabkan dunia usaha menghadapi kemelut. Keuntungan usaha dan omzet turun tajam. Banyak pelaku usaha yang menutup usahanya.

"Semuanya sama. Itu tidak hanya dialami pengusaha kecil, tapi pengusaha besar dan menengah. Bahkan ada yang tutup," jelas dia.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x