GALAJABAR - Hari ini, 2 Maret 2021, tepat satu tahun yang lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan kasus pertama virus corona atau Covid-19 di Indonesia.
Genap satu tahun Covid-19 masuk Indonesia, namun kini kasus aktif di Indonesia belum menunjukkan tanda-tanda akan selesai. Bahkan, kian hari kasusnya semakin bertambah.
Data hari Senin, 1 Maret 2021 dari Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa kasus aktif mencapai 151.074 orang. Angka itu merupakan angka pasien yang saat ini dirawat dan isolasi mandiri.
Baca Juga: Soal Izin Investasi Miras, Amien Rais : Jokowi Menghancurkan Moralitas Bangsa hingga Sudah Menantang Allah
Sisi lain dari peringatan satu tahun Covid-19 di Indonesia terjadi di sosial media. Warganet justru banyak yang mengenang bagaimana kesigapan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, khususnya Anies baswedan pada masa awal pandemi ini.
Seperti diketahui, DKI Jakarta adalah provinsi pertama yang menyatakan perang terhadap Covid-19 yang kala itu belum secara resmi diumumkan masuk ke wilayah RI.
Bahkan, kala itu pemerintah pusat, khususnya Presiden Joko Widodo, belum ambil tindakan apa pun terkait pandemi Covid-19 ini.
Di tengah keriuhan warganet mengingat bagaimana Pemerintah DKI Jakarta pertama kali menyatakan waspada Covid-19, Ferdinand Hutahaean yang juga dikenal merupakan pengamat politik sekaligus pegiat media sosial justru murka karena sikap warganet yang membanding-bandingkan bagaimana Anies Baswedan dan Jokowi dalam penanganan Covid-19.
Seperti diketahui, Ferdinand adalah salah satu loyalis Jokowi yang kerap memberikan kritik pedas terhadap Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Melansir akun Twitter miliknya @FerdinandHaean3, ia mengungkapkan kegeramananya terhadap kelompok dan warganet yang menyoal bagaimana cara Anies Baswedan menangani Covid-19 kala itu.
"Heran saya melihat orang-orang bicara setahun lalu tentang Anies dan strateginya melawan Covid harus dibanggakan sekarang ditengah ketidakmampuan Anies urus Jakarta yang menyumbang positif Covid harian terbanyak," tuturnya dilansir Galajabar, Selasa, 2 Maret 2021.
Seperti diketahui, memang DKI Jakarta masih menjadi salah satu penyumbang kasus tertinggi Covid-19.
"Woi buzzer balaikota, tak perlu kau benturkan Anies dengan Pemerintah pusat," ujarnya. (Penulis: Rizwan Suandi)***