Kudeta Partai Demokrat Berdampak Besar Bagi Perekonomian, Pelaku Pasar Modal: Pemerintah Harus Serius

- 9 Maret 2021, 12:53 WIB
Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono / YouTube/ Agus Yudhoyono //
Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono / YouTube/ Agus Yudhoyono // /

GALAJABAR - Ahli sosio-teknologi Nanyang Technological University (NTU) Singapura, Prof. Sulfikar Amin mengatakan upaya perampasan Partai Demokrat akan berdampak pada sektor perekonomian.

"(Kemudian) pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial tergantung pada kualitas demokrasi dan karenanya pada partai politik," ujar Prof Amin, dilansir Galajabar melalui Antara, 9 Maret 2021.
 
Selain itu, Sulfikar Amin juga menyampaikan kecemasannya pada perampasan kepemimpinan Partai Demokrat tersebut.
 
 
"Dalam agraria, dikenal dengan land grab, atau perampasan tanah oleh pihak yang berkuasa. Dalam politik, ini menjadi power grab, apalagi ada indikasi ini dilakukan secara terorganisasi," tambahnya.
 
Melihat dampaknya, mulai terasa di bidang keuangan pasalnya terlihat dari indeks harga saham gabungan (IHSG) yang menurun.
 
David Sutyano selaku pelaku pasar modal menyampaikan ada hubungan yang kuat antara kualitas demokrasi dan iklim investasi. IHSG yang awalnya hijau kemudian merah. Itu berarti sangat mempengaruhi perilaku investasi.
 
 
Dengan adanya kejadian seperti ini, David berharap pemerintah menyikapi isu ini dengan serius dan tidak mengesahkan KLB ilegal yang sempat diselenggarakan demi menjaga kepastian hukum dan investasi.
 
Selain David, analis politik Syarwi Pangi Chaniago juga berharap agar pemerintah bertindak adil, rasional, dan bijaksana.
 
Syarwi juga menyoroti belum adanya tindakan dan respons dari Presiden Jokowi padahal Moeldoko adalah orang terdekat beliau.
 
 
Mantan wartawan senior, Syahrial Nasution yang menyimpulkan berdasarkan pengamatannya di lokasi KLB ilegal di Deli Serdang bahwa kegiatan tersebut ilegal dan jelas aksi perampasan dan pemaksaan kehendak.
 
Tomi Satryatomo sebagai Kabalitbang menunjukan hasil pemetaan perang narasi untuk mempengaruhi publik antara kubu Partai Demokrat dan para penyelenggara KLB ilegal melalui big data.
 
"Ini mengindikasikan Partai Demokrat menghadapi kekuatan di dunia maya yang memiliki sumber daya sangat besar," tutup Tomi. (Penulis: Annisa Nur Fadillah)***

Editor: Noval Anwari Faiz

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x