GALAJABAR - Akhir-akhir ini narasi-narasi tuntutan untuk membebaskan Habib Rizieq Shihab kembali menguat.
Terutama pasca kasus kerumunan yang timbul akibat Kunjungan Kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Nusa Tenggara Timur beberapa waktu yang lalu.
Beberapa pihak membandingkan kasus yang terjadi antara keduanya.
Selain itu, anggapan bahwa kasus yang menimpa Habib Rizieq Shihab (HRS) sarat akan muatan politik juga kerap mengemuka di tengah-tengah publik.
Baca Juga: Meski Peringkat 8, Valentino Rossi Optimistis Setelah Pecahkan Rekor Pribadi di Losail Qatar
Dorongan untuk membebaskan HRS juga kembali muncul dari Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI yang sekaligus politisi Partai Gerindra Fadli Zon.
Melalui akun Twitternya pada Jumat, 12 Maret 2021, Fadli Zon menyuarakan bahwa saat ini adalah momentum yang tepat untuk pemerintah membebaskan HRS terutama berkaitan dengan menjelang Ramadan.
Selain itu kata Fadli, kasus yang menjerat Habib Rizieq lebih sarat muatan politik ketimbang penegakan hukum.
"Inilah momen yang tepat untuk segera bebaskan HRS menjelang Ramadan. Kasusnya sarat muatan politik ketimbang penegakan hukum," ujar Fadli.
Baca Juga: Borok Kubu Moeldoko Terbongkar, Partai Demokrat AHY: Pengkhianat Mana Bisa Dipegang Omongannya
Ia juga menyoal kerumunan yang banyak terjadi namun hanya kasus HRS yang diperlakukan tidak proporsional.
"Banyak contoh kerumunan tapi hanya kasus HRS diperlakukan tidak proporsional," lanjutnya.
Fadli juga mempertanyakan ihwal legacy yang hendak ditinggalkan oleh pemerintah dalam hal ini pemerintahan Jokowi, padahal kata dia, kekuasaan pasti akan berganti.
"Legacy apa yang akan ditinggalkan, sementara kekuasaan pasti berganti," tandasnya.
Yang menjadi polemik di tengah-tengah masyarakat terutama para pengikutnya lantaran HRS yang kini ditahan bermula dari kasus kerumunan, padahal banyak pihak menilai kerumunan yang sama kerap terjadi namun hanya HRS yang proses penanganan kasusnya berbeda.
Dorongan untuk membebaskan mantan pentolan FPI itu pun kerap muncul dan disuarakan.***