Ridwan Kamil, Ganjar Pranowo, dan Khofifah Indar Parawansa Tolak Impor Beras yang Dilakukan Pemerintah Pusat

- 18 Maret 2021, 15:16 WIB
Ilustrasi Padi yang dipanen.
Ilustrasi Padi yang dipanen. /pixabay/

GALAJABAR - Polemik terkait rencana impor beras sedang ramai diperbincangkan mulai dari masyarakat hingga para tokoh politik.

Pemerintah pusat, dalam hal ini Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto dan Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi telah memutuskan untuk mengimpor satu juta ton beras.

Kedua menteri tersebut mengklaim bahwa impor beras satu juta ton ini demi menjaga stok beras nasional dan untuk menstabilkan harga.

Baca Juga: Tim Badminton Indonesia Gagal Berlaga di All England 2021, Netizen Se-Indonesia Serbu BWF: Unfair! 

Namun, klaim tersebut mendapat pertentangan dari berbagai pemerintah daerah, mulai dari Ridwan Kamil hingga Ganjar Pranowo sepakat untuk menolak impor beras yang dilakukan pemerintah pusat.

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, mengatakan jika saat ini para petani lokal sedang mengalami panen raya. Hal itu membuktikan bahwa stok beras sangat banyak.

Ia juga menyoroti kebijakan pemerintah pusat terkait impor beras. Menurutnya itu tidak masuk akal karena stok beras saat ini sedang melimpah.

Baca Juga: Nasib 270 Daerah Berada Ditangan Jokowi pada 2022 dan 2023, Mardani Ali Sera Protes: Siapa Jamin Netralitas?

"Masa beras banyak harus impor. Kalau posisinya sedang krisis beras saya kira itu masuk akal. Tapi ini kan sedang melimpah," ujar Ridwan Kamil, dikutip Galajabar, Kamis, 18 Maret 2021.

Hal senada juga pernah diungkapkan oleh Gubernur Jawa Tengah yakni Ganjar Pranowo, yang pada tanggal 8 maret 2021 lalu mengkritik pemerintah pusat untuk mengimpor beras.

Menurut Ganjar Pranowo, petani lokal saat ini sedang butuh supaya hasil panennya bisa terbeli, maka dari itu ia meminta pemerintah pusat untuk memperhitungkan dengan matang terkait impor beras.

Baca Juga: Tim Badminton Asal Indonesia Gagal Berlaga di All England 2021, HNW: Padahal Sudah Lolos 16 Besar

"Petani butuh perhatian agar hasil panennya bisa terbeli, karena ongkos produksinya kemarin tidak murah," katanya.

Bahkan, Ganjar Pranowo juga meminta pemerintah pusat berani menjelaskan alasannya secara detil terkait rencana impor beras tersebut, supaya tidak menggoncang situasi pada saat petani lokal mau panen.

Penolakan juga datang dari Jawa Timur, yang menurut laporan Gubernur Khofifah Indar Parawansa, stok beras di wilayah Jatim sedang surplus.

Baca Juga: Jangan Lupa! Bansos Rp 300.000 Bulan Maret 2021 Sudah Cair, Yuk Cek Melalui dtks.kemensos.go.id

Anggota DPRD Provinsi Jatim, Erma Susanti juga menegaskan bahwa beras di Jawa Timur sedang surplus, sehingga daerahnya tidak ikut-ikutan untuk impor beras.

"Jawa Timur itu kan surplus neraca berasnya. Maka Jawa Timur tidak ikut-ikutan untuk impor beras," tegasnya. (Penulis: Hari Priyadi)***

Editor: Noval Anwari Faiz

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x