Soal Teror Makassar dan Mabes, Polri: Masih Ada Masyarakat Anggap Teroris Itu Rekayasa

- 5 April 2021, 10:24 WIB
Pascaledakan bom bunuh diri, petugas kepolisian melakukan pengamanan di depan Gereja Katedral, Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis, 1 April 2021.
Pascaledakan bom bunuh diri, petugas kepolisian melakukan pengamanan di depan Gereja Katedral, Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis, 1 April 2021. /ANTARA FOTO/Abriawan Abhe

GALAJABAR – Lembaga Public Virtue bersama Forum Risalah Jakarta mengadakan diskusi bersama Polri dan beberapa pakar pada 4 April 2021.

Diskusi tersebut membahas seputar radikalisme dan terorisme yang disiarkan melalui kanal Youtube Public Virtue Institute.

Dalam diskusi tersebut terlihat hadir perwakilan Polri yakni Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono.

Brigjen Rusdi mengungkapkan dalam kasus penyerangan Gereja Katedral Makassar dan Mabes Polri, sebagian masyarakat ada yang tidak percaya.

Baca Juga: Sinopsis Buku Harian Seorang Istri 5 April 2021: Waduh! Nek Ratu Terhasut Kevin, Nana Dewa Makin Romantis

“Gerakan radikal yang ada, sebagian masih tidak percaya, atau sebagian sengaja tidak percaya. Ini masih terjadi di masyarakat,” katanya di Jakarta.

Dirinya menuturkan bahwa masyarakat menganggap penyerangan Gereja Katedral Makassar dan Mabes Polri hanyalah rekayasa.

“Bahkan ada yang berpendapat bahwa kasus Makassar, terus penembakan di Mabes Polri, itu rekayasa kata mereka,” ujar Rusdi.

Klaimnya, masih ada sebagian kelompok tertentu yang tidak percaya atas berbagai aksi terorisme yang hanya sekedar sandiwara belaka.

Baca Juga: Kabar Gembira! Polri Sebut Suara Kritis Tak Akan Jadi Sasaran Penindakan Terorisme

Halaman:

Editor: Digdo Moedji


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah