Pernah Landai Sebelum Terjadi Tsunami Covid-19, Jokowi Sempat Tanya Tips Tangani Corona pada Menkes India

- 29 April 2021, 12:47 WIB
ilustrasi seorang perempuan yang melihat kremasi massal anggota keluarganya yang terjadi di New Delhi, India akibat Covid-19/Twitter Disasters Emergency Committee, DECymru
ilustrasi seorang perempuan yang melihat kremasi massal anggota keluarganya yang terjadi di New Delhi, India akibat Covid-19/Twitter Disasters Emergency Committee, DECymru /

GALAJABAR - Presiden Jokowi meminta warga Indonesia untuk mawas diri dan berkaca pada kejadian Covid-19 di India.

Pasalnya beberapa bulan kebelakang, India berhasil menekan laju Covid-19 hingga akhirnya kembali meningkat tajam.

Jokowi ungkapkan bahkan dirinya saat itu sempat bertanya pada Menteri Kesehatan (Menkes) India bagaimana kunci mengurangi kasus Covid-19.

Baca Juga: Sinopsis Buku Harian Seorang Istri 29 April 2021: Hati Hancur! Dewa Masuk Penjara, Rahim Nana Sakit Lagi

"India di bulan November menuju Oktober, November, Desember menuju Januari berhasil melandaikan kurvanya dan bahkan saya ingat Januari, kita telepon ke Menkes India kuncinya apa," ujar Jokowi dilansir Galajabar dari kanal YouTube Setpres, Kamis, 29 April 2021.

Dalam siaran persnya, Jokowi sebutkan kunci melandainya kasus Covid-19 di India saat itu adalah mengadakan mikro lockdown dan diterapkan di Indonesia berupa PPKM.

"Kuncinya adalah mikro lockdown. Sehingga kita adopsi di sini PPKM skala mikro," tambahnya.

Baca Juga: Amnesty Internasional Sebut Densus 88 Melanggar HAM Ketika Menangkap Eks Juru Bicara FPI

Mengejutkannya, kini kasus India melonjak tajam dari 10 ribu kasus per hari menjadi 350 ribu kasus setiap harinya. Oleh karena itu, Jokowi berpesan pada seluruh kepala daerah agar hati-hati pada lonjakan kasus Covid-19.

"Saat itu, India berhasil menurunkan sampai ke 10 ribu kasus per hari. Tetapi kita tahu hari-hari ini terjadi lonjakan eksponensial di India, menjadi 350 ribu kasus aktif per hari," kata Jokowi.

"Ini yang menjadi kehati-hatian kita semua, hati-hati di perkembangan India, tidak hanya di India ada di Turki dan Brasil dan beberapa Uni Eropa hati-hati," tambahnya.

Baca Juga: Kubu Moeldoko Dua Kali Mangkir Sidang, Demokrat: Perilaku Memalukan, Tidak Menghormati Pengadilan

Jokowi lalu menegaskan sekecil apa pun kasus yang ada di daerah masing-masing harus diwaspadai terutama saat libur panjang Idulfitri mendatang.

"Hati-hati dengan yang namanya libur panjang di Idulfitri, ingat tahun lalu ada 4 libur panjang yang kenaikannya sangat melompat," ujar Presiden Jokowi.

"Idulfitri tahun lalu naik sampai 93 persen, Agustus tahun lalu naik 119 persen, libur Oktober naik 95 persen, tahun baru naik hingga 78 persen. Oleh sebab itu hati-hati libur pasca 2 minggu lalu kurang lebih hampir 2 persen," tegasnya. (Penulis: Annisa Nur Fadillah)***

Editor: Noval Anwari Faiz

Sumber: YouTube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x