Network
GALAJABAR - Ketua Badan Pemilu Partai Demokrat, Andi Arief turut menyoroti ihwal pengakuan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD terkait rezim Presiden Jokowi yang koruptif.
Walaupun begitu, Mahfud MD meminta masyarakat Indonesia untuk tidak kecewa kepada rezim Presiden Jokowi.
Menurut Mahfud MD, rezim Presiden Jokowi sudah mengalami beberapa kemajuan.
Baca Juga: Jokowi Digugat Copot Jabatan oleh TPUA, KSP: Teman-teman Ini Bapernya Terlalu Tinggi
Salah satunya, rezim Presiden Jokowi berhasil menurunkan angka kemiskinan di Indonesia.
Menurut Mahfud MD, angka kemiskinan yang diraih rezim Presiden Jokowi jauh lebih rendah daripada rezim Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Menanggapi hal tersebut, Andi Arief turut mempertanyakan fokus pemerintahan Presiden Jokowi dalam bekerja.
Baca Juga: Wagub Jabar Marah Besar ! Masih Ada Sekolah Tahan Ijazah dan Berlakukan Biaya Pendidikan yang Mahal
Menurut Andi Arief, rezim Presiden Jokowi kini sudah tidak fokus bekerja untuk kepentingan rakyat, melainkan hanya ingin fokus untuk mematahkan rekor yang diraih rezim Presiden SBY.
“Sebetulnya pemerintah saat ini ingin bekerja untuk rakyat atau hanya ingin mematahkan rekor jaman SBY,” kata Andi Arief yang dikutip Galajabar dari akun Twitter pribadinya, @Andiarief, Ahad, 2 Mei 2021.
Hasil kinerja rezim Presiden Jokowi, menurut Andi Arief, tidak sebanding dengan apa yang telah diraih rezim Presiden SBY.
Baca Juga: Mengerikannya Kerumunan di Tanah Abang, Ernest Prakasa: Pemerintah ke Mana Ya?
“Berkuasa sudah 6 tahun, tapi perbandingannya selalu SBY, tidak sebanding pula,” tutur Andi Arief.
Hal tersebut, menurut Andi Arief, dapat dibuktikan dengan pernyataan pedas yang kerap dilancarkan para buzzer hingga Menko Polhukam Mahfud MD kepada SBY.
“Dari Menko Polhukam sampai generasi buzzer,” jelas Andi Arief.
Baca Juga: 7 Sikap Wanita Ini Bisa Buat Pria Klepek-klepek, Jomblo Wajib Tahu!
Maka dari itu, Andi Arief meminta kepada rezim Presiden Jokowi untuk tetap fokus dalam bekerja dengan melanjutkan apa yang baik dari SBY dan memperbaiki apa yang tidak baik dari SBY.
“Kerja saja yang benar, yang baik lanjutkan. Perbaiki yang diperlukan. Bekerja berdasarkan apa yang ada. Lihat kondisi, jangan ngawang-ngawang,” pungkas Andi Arief. (Penulis: Dharma Anggara)***
