GALAJABAR- Dalam dua hari belakangan ini, media sosial dihebohkan oleh beredarnya video pengusiran jamaah yang hendak salat di sebuah masjid.
Diketahui pengusiran jamaah yang hendak salat tersebut terjadi di daerah Bekasi, Jawa Barat.
Dalam video tersebut tampak, orang yang mengaku sebagai takmir masjid tersebut, mengusir seorang pria hanya karena memakai masker saat memasuki masjid.
Dalam video tersebut tampak, orang yang mengaku sebagai takmir masjid tersebut, mengusir seorang pria hanya karena memakai masker saat memasuki masjid.
Baca Juga: Mendekati Idulfitri, Harga Daging Sapi di Pasar Traadsional Kota Cimahi Merangkak Naik
Takmir masjid tersebut menghujat pria itu dan melarangnya untuk menggunakan masker saat beribadah di masjid.
Tak hanya itu, tampak juga dua orang pemuda yang sama-sama menghujat pria tersebut dengan nada yang tinggi.
Menanggapi hal itu. Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Cholil Nafis, menyayangkan adanya sikap diskriminasi yang dilakukan oleh seorang takmir masjid itu.
Cholil Nafis berpendapat bahwa sangat diperlukan adanya seleksi untuk takmir masjid, supaya tidak terulang hal-hal seperti itu lagi.
Takmir masjid tersebut menghujat pria itu dan melarangnya untuk menggunakan masker saat beribadah di masjid.
Tak hanya itu, tampak juga dua orang pemuda yang sama-sama menghujat pria tersebut dengan nada yang tinggi.
Menanggapi hal itu. Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Cholil Nafis, menyayangkan adanya sikap diskriminasi yang dilakukan oleh seorang takmir masjid itu.
Cholil Nafis berpendapat bahwa sangat diperlukan adanya seleksi untuk takmir masjid, supaya tidak terulang hal-hal seperti itu lagi.
Baca Juga: SIMAK UI 2021 Resmi Dibuka, Peserta Bisa Daftar 6 Jurusan Sekaligus
Hal itu disampaikan Cholil Nafis melalui akun Twitter pribadinya, Senin 3 Mei 2021.
Menurut Cholil Nafis, untuk mengangkat seorang takmir masjid, perlu ada seleksi yang lebih memadai.
Tujuan dari seleksi tersebut tak lain supaya seorang ta'mir masjid tidak sembrono dan memisahkan kepatuhan antara pemerintah dengan ulama.
"Perlu ada seleksi yg lebih memadai utk mengangkat takmir masjid, agar tidak sembrono dan memisahkan kepatuhan pada pemerintah dg ulama," ujarnya, dikutip galajabar, Senin 3 Mei 2021.
Hal itu disampaikan Cholil Nafis melalui akun Twitter pribadinya, Senin 3 Mei 2021.
Menurut Cholil Nafis, untuk mengangkat seorang takmir masjid, perlu ada seleksi yang lebih memadai.
Tujuan dari seleksi tersebut tak lain supaya seorang ta'mir masjid tidak sembrono dan memisahkan kepatuhan antara pemerintah dengan ulama.
"Perlu ada seleksi yg lebih memadai utk mengangkat takmir masjid, agar tidak sembrono dan memisahkan kepatuhan pada pemerintah dg ulama," ujarnya, dikutip galajabar, Senin 3 Mei 2021.
Baca Juga: Kerumunan di Pasar Tanah Abang, Prof. Zubairi Djoerban: Muncul Drama Nasional Lagi, Mudah-mudahan Sehat Semua
Selain itu, Cholil Nafis juga menyampaikan jika seorang ta'mir masjid bisa salah dalam mengartikan ayat Al-Qur'an itu merupakan hal yang sangat fatal.
Karena menurutnya takmir masjid tersebut memastikan anggapannya sendiri tanpa mematuhi pemerintah bahwa orang yang masuk masjid akan aman termasuk dari Covid-19.
"Bahkan salah mengartikan ayat Al-Qur’an bahwa yg masuk masjid pasti aman, termasuk dari covid," katanya.
Selain itu, Cholil Nafis juga menyampaikan jika seorang ta'mir masjid bisa salah dalam mengartikan ayat Al-Qur'an itu merupakan hal yang sangat fatal.
Karena menurutnya takmir masjid tersebut memastikan anggapannya sendiri tanpa mematuhi pemerintah bahwa orang yang masuk masjid akan aman termasuk dari Covid-19.
"Bahkan salah mengartikan ayat Al-Qur’an bahwa yg masuk masjid pasti aman, termasuk dari covid," katanya.
Baca Juga: Bupati Bandung Dadang Supriatna Sebut Akan Digulirkan DS UKM, Program Apakah Itu ?
Untuk itu, Cholil Nafis pun sangat berharap terutama kepada para takmir masjid harus yang mengerti dan paham betul tentang agama.
"Saya berharap yang jadi takmir masjid ngerti agama," tandasnya.
Seperti diketahui, polemik yang terjadi antara seorang pria dengan takmir masjid tersebut, berujung di kantor kepolisian setempat.
Untuk itu, Cholil Nafis pun sangat berharap terutama kepada para takmir masjid harus yang mengerti dan paham betul tentang agama.
"Saya berharap yang jadi takmir masjid ngerti agama," tandasnya.
Seperti diketahui, polemik yang terjadi antara seorang pria dengan takmir masjid tersebut, berujung di kantor kepolisian setempat.
Baca Juga: Ngatiyana Ancam Cabut Izin Pusat Perbelanjaan yang Melanggar Aturan Prokes
Namun pihak kepolisian memastikan bahwa masalah tersebut sudah dilakukan secara damai, dan takmir masjid itu meminta maaf kepada seorang pria yang dihujatnya.***
Namun pihak kepolisian memastikan bahwa masalah tersebut sudah dilakukan secara damai, dan takmir masjid itu meminta maaf kepada seorang pria yang dihujatnya.***