Presiden Jokowi Dianggap Aktor Intelektual Pengerdilan KPK, Andi Arief: Rubuhnya Sukma Reformasi!

- 5 Mei 2021, 13:11 WIB
Hasil jajak pendapat yang digelar politikus Partai Demokrat, Andi Arief mengenai siapa  yang menjadi aktor intelektual pengerdilan KPK, Rabu, 5 Mei 2021
Hasil jajak pendapat yang digelar politikus Partai Demokrat, Andi Arief mengenai siapa yang menjadi aktor intelektual pengerdilan KPK, Rabu, 5 Mei 2021 /



GALAJABAR - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kini tengah kembali jadi sorotan setelah informasi mengenai puluhan pegawainya yang terancam dipecat gara-gara tidak lolos tes wawasan kebangsaan (TWK).

Berdasarkan laporan sebelumnya, disebutkan setidaknya 75-an pegawai terancam berhenti, termasuk di antaranya penyidik senior Novel Baswedan.

Seperti diketahui, KPK telah mengadakan assessment bagi para pegawainya guna alih status menjadi aparatur sipil negara (ASN).

Baca Juga: Profesor Ini Sebut Indonesia Bakal Alami Gelombang Covid-19 Seperti di India: Waspada dan Bersiap!

Usai mencuatnya isu soal tes wawasan kebangsaan yang disebut-sebut janggal, sejumlah kalangan gencar melontarkan kritik.

Disebut-sebut tes yang dinilai janggal ini adalah bagian dari upaya pelemahan KPK dan sudah dirancang sejak awal.

Keadaan semakin diperparah dengan ditolaknya permohonan uji materi soal UU KPK oleh Mahkamah Konstitusi (MK) kemarin Selasa, 4 Mei 2021.

Baca Juga: Jawa Barat Berupaya Turunkan Total Fertility Rate, Bupati: Sumedang Diharapkan Jadi Contoh

Di tengah polemik yang kini mendera KPK, Ketua KPK yakni Firli Bahuri banyak disebut sebagai bagian dari tes janggal yang diberikan kepada puluhan pegawai itu.

Namun, berbicara siapa yang paling berperan dalam kaitannya dengan pelemahan KPK, politikus Partai Demokrat, Andi Arief melakukan jajak pendapat melalui akun Twitter pribadinya pada Rabu, 5 Mei 2021.

Andi Arief menanyakan kepada warganet terkait siapa aktor intelektual dalam upaya pengerdilan KPK.

Baca Juga: Dulu Terlalu Banyak Pujian dan Tepuk Tangan, Fahri Hamzah Minta KPK Diberi Kepercayaan Memperbaiki Diri

"Menurut netizen sekalian, siapa aktor intelektual pengkerdilan KPK?" tulis Andi Arief dikutip dari akun Twitternya @Andiarief__ Rabu, 5 Mei 2021.

Dalam polling tersebut, Andi Arief menawarkan dua opsi yakni opsi pertama Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan opsi kedua lainnya.

Dari hasil tersebut menunjukkan mayoritas warganet setuju bahwa Presiden Jokowi adalah aktor intelektual di balik melemahnya KPK dengan raihan 67,4 persen, sementara opsi lainnya hanya berada di angka 32,6 persen.

Baca Juga: Akui Heran Ada Pertanyaan Soal Doa Qunut di Tes TWK KPK, Gus Umar: Apa Hubungannya? Gak Gitu Juga Kali...

"Rubuhnya sukma reformasi," kata Andi Arief menanggapi hasil jajak pendapat itu.

Hingga berita ini diturunkan, jejak pendapat yang dipublikasikan Andi Arief tersebut sudah diikuti oleh sebanyak 6.254 orang.

Seperti diketahui, KPK selalu menjadi sorotan pasca dilakukannya revisi pada 2019 yang lalu, salah satu yang dianggap paling berperan atas revisi yang dinilai melemahkan KPK adalah pemerintahan Presiden Jokowi itu sendiri.

Baca Juga: Refly Harun: Novel Baswedan Dilihat Sebagai Arus Radikalisme dan Diperlakukan Tak Adil!

Sebelumnya,kritik terhadap isu yang kini melanda KPK  juga sempat disampaikan oleh Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Benny K. Harman.

Benny K. Harman menilai pemecatan terhadap Novel Baswedan menunjukkan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah melanggar janji revolusi mental yang diciptakannya sendiri.

"Ada kabar Novel Baswedan dan puluhan pegawai lain dipecat. Jika ini berita benar, Presiden Jokowi telah melanggar revolusi mental, ideologi politik yang digagas sendiri," ujar Benny K Harman melalui Twitternya Selasa, 4 Mei 2021.

Baca Juga: Novel Baswedan Dipecat, Rocky Gerung : Inilah Monumen Kedunguan, KPK Membutakan Dirinya Sendiri!

"Selamatkan dan perkuat KPK adalah inti utama dari revolusi mental," pungkasnya. (Penulis: Rizwan Suandi)***

 

Editor: Noval Anwari Faiz


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x