Network
GALAJABAR – Eks Staf Khusus Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Muhammad Said Didu turut menyoroti ihwal pernyataan pakar ilmu politik dan hukum Universitas Nasional Jakarta (UNJ), Saiful Anam terkait Presiden Jokowi.
Saiful Anam menilai Presiden Jokowi sebagai sosok presiden yang mudah disetir oleh orang-orang yang berada di sekelilingnya.
Senada dengan Saiful Anam, Said Didu menyebut, hal tersebut sudah seringkali dilakukan Presiden Jokowi sejak tahun 2012 .
“Karena sudah sering sekali terjadi sejak 2012 tentang mobil esemka saya kok ga yakin ada pembisik,” kata Said Didu yang dikutip Galajabar dari akun Twitter pribadinya, @msaid_didu, Senin 10 Mei 2021.
Baca Juga: Hari Raya Idul Fitri 1442 H Jatuh Pada Hari Apa? Ini Penetapan dari Muhammadiyah dan Pemerintah
Sebelumnya, pakar ilmu politik dan hukum UNJ, Saiful Anam, menyebut Presiden Jokowi sebagai presiden yang tidak mampu membedakan antara pernyataan yang pantas dikatakan dengan yang tidak pantas dikatakan.
Selain itu, menurut Saiful Anam, Presiden Jokowi juga merupakan sosok pemimpin yang mudah disetir atau dikendalikan oleh orang-orang yang berada di sekelilingnya.
Hal tersebut, menurut Saiful Anam, dapat terlihat pada pidato Presiden Jokowi yang menyebut bipang ambawang sebagai menu lebaran Idul Fitri yang hingga saat ini masih menuai pro dan kontra.
Saiful menilai bahwa pernyataan pidato Presiden Jokowi tersebut merupakan pernyataan yang sifat sensitif bagi umat Islam di Indonesia karena bipang ambawang sendiri diolah dari babi.
Baca Juga: Partai Ummat Kota Bandung Resmi Berdiri
Apalagi pernyataan tersebut disampaikan Presiden Jokowi di saat bulan suci Ramadhan.
Selain itu, Saiful menyebut, hal tersebut juga telah menunjukkan bahwa para anak buah Presiden Jokowi dimulai Setkab hingga KSP tidak dapat menjalankan tugasnya dengan baik.
Polemik pidato Presiden Jokowi, menurut Saiful, kian diperparah dengan pernyataan yang terkesan membela Presiden Jokowi. ***
