“Sebagai contoh, hal yang paling nyata adalah, ya beban finansial pembangunan infrastruktur termasuk ibu kota baru yang dipaksakan untuk diselesaikan,” pungkasnya.
Jika bicara secara objektif, kata Refly, Jokowi berhasil menjadi presiden.
“Kita bicara secara objektif, apakah Jokowi cukup berhasil dalam menjadi presiden selama katakanlah satu periode completed dan periode kedua sudah dijalani selama satu setengah tahun. Kalau dianggap berhasil, ya kita katakan berhasil,” sambungnya.
Baca Juga: Bangkitkan Pariwisata, Ridwan Kamil Ajak PPI Tiongkok Jadi Agen Diplomasi
Namun banyak sekali suara yang pesimis dan indikator yang disebutkan tidak menunjukkan keberhasilan Jokowi dalam bidang sosial, politik, dan ekonomi.
“Tetapi banyak sekali suara-suara yang pesimistis mengatakan bahwa justru indikator yang ada tidak menunjukkan keberhasilan baik dalam bidang sosial, politik, maupun ekonomi,” imbuh Refly.
Lebih lanjut Refly memaparkan kegagalan di setiap bidang, yakni ekonomi, politik, dan sosial.
“Dalam bidang ekonomi, ekonomi kita sedang hancur-hancurnya, dalam bidang politik, terjadi penurunan indeks demokrasi dan juga kita juga menurun dalam hal kebabasan sipil dan politik,” ujarnya.
“Dalam bidang sosial seperti dikatakan Rocky, terjadi pembelahan sosial di masyarakat. Sebagian pembelahan sosial di masyarakat itu karena ya ulah pemerintah juga yang memelihara buzzer-buzzer, dimana tugasnya adalah menghantam orang yang bersikap kritis terhadap pemerintah,” tambahnya. ***