Network
GALAJABAR - Rachland Nashidik turut menyoroti ihwal konflik panas di tubuh PDIP yang akhir-akhir ini banyak dibicarakan masyarakat Indonesia.
Panasnya konflik tersebut diawali dengan kritik pedas dari Puan Maharani yang menyebut, kader PDIP harus berani tampil dan terjun langsung ke masyarakat, bukan hanya muncul di media sosial.
Namun, pada kritik tersebut, Puan Maharani tidak menyebutkan sosok kader PDIP tersebut secara detail.
Baca Juga: Joe Biden Siap Bantu Palestina Bangun Kembali Wilayah Gaza Tapi dengan Syarat, Apa Itu?
Kendati demikian, Rachland Nashidik menganggap bahwa pernyataan Puan Maharani tersebut terkesan seperti sedang menyindir Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo.
“Mungkinkah Ganjar (Ganjar Pranowo) yang dimaksud Puan (Puan Maharani) hanya muncul di medsos?” tanya pria yang kini menjabat sebagai politisi Partai Demokrat kepada para pengikut akun Twitter pribadinya, @RachlanNashidik.
Kemudian cuitan yang diunggah pada 23 Mei 2021 ini mendapatkan banyak komentar dari warganet. Salah satunya komentar warganet yang meminta Ganjar Pranowo untuk hijrah ke Partai Demokrat.
Baca Juga: Lagu Pengantar Tidur Ibu (Chapter 19)
“Pindah ke Demokrat aja, Pak Ganjar Pranowo,” tulis akun @teu*** sambil menyematkan emoticon acungan jempol.
Tidak hanya itu, ada juga komentar warganet yang meminta Rachland Nashidik untuk tidak ikut campur dengan urusan partai lain.
“Party sendiri, sampai baper mau nangis kok ngurusin partai lain (PDIP),” tulis @Yoh***.
Sebelumnya, Ketua DPP PDIP, Puan Maharani menggelar pertemuan dengan seluruh kader PDIP se-Jateng guna membahas Pemilu 2024, 22 Mei 2021.
Baca Juga: Penuh Hiruk Pikuk, Berikut 5 Kota Terpadat di Dunia!
Dalam pertemuan tersebut, Puan Maharani menyebut, Provinsi Jateng merupakan provinsi yang telah memberikan andil besar dalam perolehan suara PDIP pada pemilu sebelumnya.
Kendati demikian, sosok Ganjar Pranowo tetap menjadi pusat perhatian dalam pertemuan PDIP tersebut.
Hal tersebut disebabkan karena dalam pertemuan tersebut tidak tampak sosok Ganjar Pranowo yang juga merupakan kader PDIP. (Penulis: Dharma Anggara)***
