Network
GALAJABAR - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memiliki skenario terburuk gempabumi M 8,7 dan genangan tsunami mencapai 30 meter di Jawa Timur.
Hal itu seperti yang diungkapkan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati dalam sebuah webinar pada, pekan lalu.
Hal itu juga yang menjadi sorotan saat Dwikora menghadiri rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi V DPR RI di ruang rapat Komisi V DPR RI, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis 3 Juni 2021.
Baca Juga: Drakor Tayang Juni, Mulai Dari Penthouse 3 Hingga Come Rain, Come Shine
Dwikora mengungkapkan alasan di balik penyampaian informasi itu.
"Sesuai arahan presiden (Presiden Joko Widodo) bahwa kalau ada informasi yang membahayakan jangan ditutup-ditutupi, harus segera disampaikan," aku Dwikorita.
Dwikora mengungkapkan, memang ada peningkatan aktivitas gempa bumi di wilayah Jawa Timur. Oleh karenanya, Dwikorita mengaku telah menemui Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.
"Jadi sebetulnya informasinya itu langsung ke gubernur. Kemudian kami turun ke lapangan juga ke bupati-bupati dan wali kota di sepanjang pesisir kami sudah mengunjungi langsung ke sana," ujar Mantan Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) ini.
Baca Juga: Twitter Hapus dan Suspend Akun Milik Presiden Nigeria Karena Dianggap Kasar
Ia mengaku tidak risau dengan kesiapan SDM Jatim. Ia lebih khawatir dengan kondisi sarana dan prasarana antara lain jalur evakuasi, kelengkapan evakuasi, dan lain-lain.
"Kami sampaikan itu skenario terburuk bukan berarti itu akan terjadi. Bisa saja tidak terjadi. Tapi karena namanya mitigasi, berjaga-jaga untuk yang terburuk," katanya.
"Kalau terburuk sudah terlatih Insyaallah kalau ada yang ringan-ringan otomatis lebih mudah untuk penyelamatannya. Jadi mohon maaf. Kami akan terus meningkatkan upaya-upaya tersebut," imbuhnya.***
