Yusril Ihza Mahendra dan 3 Nama Ini Jadi Capres Ideal, Ferry Koto: Diimpikan, Tapi Sulit Diwujudkan

- 6 Juni 2021, 21:36 WIB
Ferry Koto
Ferry Koto /Twitter @ferrykoto

GALAJABAR – Pemerhati Ekonomi, Ferry Koto memaparkan bahwa setiap orang dapat menjadi calon presiden (Capres) ideal, apabila ia memiliki karakter yang kuat dan visioner.

“Capres ideal itu, yang punya karakter kuat, visioner,” tutur Ferry melalui akun Twitternya @ferrykoto, seperti dikutip galajabar, Minggu 6 Juni 2021.

Walau begitu, Ferry memandang jika hal tersebut akan sulit bahkan tidak mungkin dapat diwujudkan pada Pilpres 2024 mendatang.

Baca Juga: Tepat 120 Tahun Lalu Ir Soekarno Dilahirkan, Begini Perjalanan Hidup Sang Proklamator

“Tapi hanya bisa diangan-angankan, sulit bahkan mustahil wujud,” imbuhnya.

Ferry menyampaikan bahwa Yusril Ihza Mahendra, Rizal Ramli, Soekarwodinoto CES atau Pakde Karwo, dan Fahri Hamzah dapat menjelma menjadi Capres ideal.

“Yang senior, Prof. Yusril Ihza Mahendra, Bang Rizal Ramli, Pakde Karwo. Dari lapis muda mewakili generasi reformasi Fahri Hamzah,” ungkap Ferry.

Baca Juga: Buruan! Prakerja Gelombang 17 Resmi Dibuka, Login di Sini dan Ikuti Cara Daftarnya Agar Lolos

Ketiga tokoh nasional tersebut merupakan Capres ideal yang datang dari kalangan oposisi pemerintahan Presiden Jokowi.

“Lho koq oposisi semua?,” tanyanya.

Menurutnya, Yusril Ihza Mahendra, Rizal Ramli, Soekarwodinoto CES atau Pakde Karwo, dan Fahri Hamzah merupakan ketiga tokoh yang sudah diimpikan masyarakat untuk dijadikan sebagai seorang Capres.

Biarpun begitu, Ferry menuturkan bahwa ketiganya akan sulit menjadi Capres karena beberapa faktor.

Baca Juga: Tepat Hari Ini, Ledakan Asteroid dekat Bumi Kalahkan Kekuatan Bom Atom Nagasaki di Meditarania 6 Juni 2002

“Itu calon (Capres) yang diimpikan, tapi sulit diwujudkan. Karena penentu mimpi jadi nyata justru orang-orang yang juga punya mimpi ingin berkuasa,” jelasnya.

Salah satu faktor yang menyulitkan mereka untuk menjadi Capres adalah peran oligarki yang masih nampak kuat dan mendominasi sistem politik di era Presiden Jokowi.

“Dengan sistem politik saat ini, apalagi tak dipungkiri masih kuatnya peran oligarki dalam pemilihan tampuk kekuasaan negara, maka calon yang terlalu ideal dan berkarakter kuat, mandiri, dan siap berhadapan dengan siapa saja tanpa kompromi, mustahil jadi,” paparnya.

Baca Juga: Siaran TV Analog Dihentikan Bertahap Mulai Tahun Ini di Beberapa Wilayah, Berikut Daftarnya!

Menurutnya, gerakan revolusi merupakan satu-satunya cara yang dapat memuluskan jalan mereka untuk menjadi Capres.

“Itu yang ideal, namun hanya akan jadi mimpi saja, (Capres) yang ideal-ideal itu memang umumnya jadi mimpi saja. Kecuali terjadi revolusi,” tegasnya.

Namun, faktanya, mereka lebih memilih untuk menjadi sosok yang kompromistis.

Baca Juga: Dipo Alam Pertanyakan Patung Bung Karno Banyak Dibangun di Gedung Tentara

Hal tersebut kata Ferry disebabkan karena banyaknya kepentingan negara yang harus mereka urus.

“Realitas justru akan lebih memilih yang kompromistis. Karena banyak kepentingan yang harus diakomodir untuk mengurus negara sebesar ini,” tutupnya.***

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x