Dulu Protes, Kini Dukung Megawati, 2 Partai Ini 'Ketawain' Pernyataan Dirjen Dikti Soal Gelar Profesor

- 13 Juni 2021, 15:00 WIB
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Prof. Nizam
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Prof. Nizam /Rianti s/ANTARA/Indriani/am

GALAJABAR - Pemberian gelar profesor kehormatan oleh Universitas Pertahanan (Unhan) kepada Megawati Soekarnoputri hingga saat ini masih menjadi polemik di tengah masyarakat.

Tak berselang lama, gelar profesor kehormatan yang disematkan kepada Megawati ini mendapatkan respons dari Nizam yang merupakan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti).

Meski begitu, politisi Partai Ummat, Mustofa Nahrawardaya menganggap respons Dirjen Dikti soal gelar Profesor Kehormatan Megawati sebagai respons yang tidak konsisten.

Baca Juga: Ini Kata Ketua Fraksi PKB DPRD Kabupaten Bandung: Kunjungan Wisatawan Pulihkan Sektor Pariwisata 

Pasalnya, Dirjen Dikti pernah mengungkapkan bahwa perguruan tinggi itu tidak mengenal yang namanya gelar profesor kehormatan.

Menurut Dirjen Dikti, perguruan tinggi itu hanya mengenal istilah gelar doktor kehormatan. Itu pun hanya bisa diberikan kepada orang-orang yang telah memberikan sumbangsih yang luar biasa.

Tak berselang lama, Dirjen Dikti pun kembali memberikan respons atas pemberian gelar profesor yang disematkan kepada Megawati.

Baca Juga: Spoiler Tokyo Revengers Episode 11 : Perjuangan Hidup dan Mati Draken, Valhalla Muncul

Menurutnya, gelar profesor kehormatan dinilai pantas untuk diberikan kepada wanita yang kini menjabat sebagai Ketua Umum Partai Demokrasi Perjuangan itu.

Pasalnya, ia telah mempelajari usulan yang telah diberikan Unhan perihal gelar Profesor Kehormatan Megawati.

“Temukan 7 perbedaan dari dua capture ini,” tulis Mustofa Nahrawardaya, seperti dilansir Galajabar dari akun Twitternya @TofaTofa_id, Minggu 13 Juni 2021.

Baca Juga: Jadwal Pertandingan Copa America 2021, Laga Perdana Brazil vs Venezuela, Senin 14 Juni 2021 pukul 04.00 WIB

Dalam cuitan tersebut, Mustofa Nahrawardaya juga mengunggah 2 buah foto yang menunjukkan 2 opini Dirjen Dikti atas gelar Profesor Kehormatan Megawati yang dinilai kontras.

Kemudian cuitan tersebut ditanggapi oleh politikus Partai Demokrat, Surya Makmur Nasution.

Menurutnya, 2 foto tersebut dapat dijadikan sebagai jejak digital atas polemik gelar Profesor Kehormatan Megawati yang sulit terbantahkan oleh pihak manapun.

Baca Juga: Pemerintah Perpanjang Diskon 100% PPnBM DTP Hingga Agustus di Tengah Wacana PPN Sembako

“Jejak digital sulit terbantahkan,” ujar Surya Makmur Nasution melalui akun Twitternya @suryamakmurnas3.

Maka dari itu, Surya Makmur Nasution menganggap ucapan Dirjen Dikti tersebut telah menunjukkan bahwa dirinya sedang mengidap penyakit amnesia.

“Sayangnya, banyak orang yang mengidap amnesia,” pungkasnya. (Penulis: Dharma Anggara)***

Editor: Noval Anwari Faiz


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah